Alasan Ten Hag Kepincut Datangkan Wout Weghorst ke MU, Padahal Dikritik oleh Beberapa Pihak

TRIBUNSOLO.COM - Manchester United tertarik memboyong bomber Burnley yang dipunjamkan ke Besiktas, Wout Weghorst untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo.

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag menginginkan kehadiran sang pemain karena peforma Weghorst meningkat bersama Besiktas.

Baca juga: Legenda MU Andy Cole Sebut Alejandro Garnacho Lebih Baik Ketimbang Antony: Dia Membuatku Bersemangat

Separuh musim Liga Inggris edisi sebelumnya, Weghorst hanya mencetak 2 gol dalam 20 laga lintas kompetisi.

Dia pun gagal menyelamatkan The Clarets dari jerat degradasi.

Kini bersama Besiktas, catatannya membaik dengan bukti 9 gol dari 18 pertandingan.

Namun, itu bukanlah satu-satunya pertimbangan dari Erik ten Hag untuk memboyong bomber berusia 30 tahun ini.

Salah satunya, pemain Manchester United sering membuat kecewa Erik ten Hag karena payah dalam mengeksekusi bola mati.

Data Sky Sports yang dikutip menunjukkan Setan Merah baru mencetak 4 gol via set-piece, terminim kedua setelah Everton (3).

Spesifik dari sundulan, catatan mereka hanya 3 butir atau cuma sepersembilan dari total gol setelah 17 partai (27).

Weghorst pun dinilai mampu menambal kekurangan tersebut, terlebih ia memiliki postur yang mumpuni sebagai striker, yakni memiliki tinggi badan 1,97 meter.

Itulah modal utamanya sebagai target man guna memaksimalkan peluang-peluang lewat crossing maupun set-piece.

Selain berposisi sebagai target man di titik terdepan, Wout Weghorst merupakan tipikal penyerang modern.

Dia tak cuma terpaku untuk bergerak di area kotak penalti, tetapi juga dapat diandalkan buat ikut bertahan, mendistribusi bola, maupun merebutnya dari penguasaan musuh.

Eks mesin gol Wolfsburg mencatatkan 13 sapuan, 6 intersep, hingga tekel 52,9 persen tekel sukses saat membela Burnley.

Baca juga: Chelsea vs Fulham di Liga Inggris : Apakah Joao Felix Bakal Main? Ini Jawaban Graham Potter

Keunggulan ini berkaitan dengan kecocokan skill Weghorst terhadap filosofi Ten Hag.