Harga Beras di Klaten Masih Naik, Ogah Turun Sejak Akhir Tahun 2022, Emak-emak Kurangi Pembelian

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana.

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Harga aneka beras di Kabupaten Klaten masih nangkring.

Itu terungkap saat sidak yang digelar DPRD Klaten dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) di Pasar Darurat Kota Klaten.

Pedagang, Sri Subekti (50), mengatakan kenaikan terjadi sejak bulan Desember tahun lalu.

Misalnya beras C4 Delanggu ia jual Rp 12 ribu per kg, di mana harga sebelum Rp 11 ribu per kg.

Mentik Wangi harganya Rp 13.500 per kg, sebelumnya Rp 12.500 per kg.

Sementara untuk Bramo naik menjadi Rp 13 ribu, dari harga sebelumnya Rp 12 ribu.

"Naiknya mulai Rp 500 hingga Rp 1.000 per kg," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Sementara di kios Sumek milik Sumiyati (60), harga beras juga mengalami kenaikan.

Di kios miliknya menjual satu varian beras saja.

Untuk IR.64 atau Setra Ramos dijual di harga Rp 11.500 per kg, sebelum nya ia menjual Rp 11 ribu per kg.

Baca juga: Ketegasan Bupati Sukoharjo Tutup Galian C Ilegal Usai Sidak Dipuji Warga Tawangsari dan Bulu

Baca juga: Petaka Cas HP di Kasur Lalu Ditinggal, Rumah Warga Sragen Terbakar, Bangunan Pun Ludes Jadi Arang

Kenaikan ini juga membuat pembeli menurun karena harga yang naik.

"Kalo biasanya konsumen beli 5 kg, sekarang diturunin jadi 3 kg," ujarnya.

Sekertaris Komisi 2 DPRD Klaten, Darmadi menjelaskan, didapati harga bahan pokok cenderung stabil selain beras.

"Harga beras sementara masih naik. Saya harap dinas terkait bisa memulihkan lagi harga bahan pokok, apalagi menjelang Ramadhan," ujar dia. (*)