Alasan Liverpool Adem Ayem di Jendela Transfer Januari, Ngirit Biar Bisa Dapatkan Jude Bellingham

TRIBUNSOLO.COM -- Liverpool terlihat adem ayem selama jendela transfer Januari.

Meski performa anjlok dan memiliki masalah di lini tengah, anehnya Liverpool justru tak membeli gelandang baru.

Pelatih The Reds, Jurgen Klopp, menegaskan jika Liverpool tidak akan belanja pemain lagi setelah merekrut Cody Gakpo selama jendela transfer musim dingin.

Baca juga: Duduk Perkara Gagalnya Transfer Hakim Ziyech, PSG Kesal pada Chelsea yang Lakukan Kesalahan Fatal

Padahal mereka jelas membutuhkan amunisi baru, menyusul banyaknya pemain yang cedera.

Liverpool berada di urutan kesembilan di Liga Inggris dan harus susah payah untuk finis empat besar.

Menanggapi strategi transfer Liverpool, jurnalis terkenal Fabrizio Romano, yakin The Reds masih memimpin perlombaan untuk mendapatkan Jude Bellingham.

Liverpool memilih mengencangkan ikat pinggang selama Januari 2023 demi merekrut pemain internasional Inggris itu di jendela transfer musim panas.

Baca juga: Terungkap Chelsea Mau Datangkan Nicolo Barella Sebelum Deadline, tapi Ditolak Mentah-mentah Inter

Sementara itu, pesaing kuat Liverpool adalah Real Madrid.

Los Blancos merasa sudah saatnya mereka melakukan investasi besar, yakni merekrut gelandang berusia 19 tahun itu.

Namun Liverpool masih jadi favorit karena siap menggelontorkan dana lebih besar.

Dikabarkan, Liverpool siap menggoda Borussia Dortmund dengan uang 150 juta euro untuk meminang Jude Bellingham.

Baca juga: Liverpool Berpeluang Rekrut Conor Gallagher Jika Chelsea Sukses Datangkan Enzo Fernandez

Angka itu bisa bertambah besar, namun raksasa Spanyol enggan membayar lebih.

Di sisi lain, Borussia Dortmund juga ingin menyodorkan kontrak baru untuk Jude Bellingham senilai 15 juta euro per musim.

Borussia Dortmund ingin Jude Bellingham tetap bertahan di Signal Iduna Park hingga 2026.

Judel Bellingham sudah mencetak 10 gol musim ini dan dianggap sebagai salah satu pemain muda terbaik di dunia.

Dia seharusnya bermain untuk klub top Eropa, sementara Liverpool terancam tidak ambil bagian di Liga Champions musim depan.

(*)