Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Fantastis, Pembangunan Politeknik Pariwisata di Gemolong Telan Rp 2,7 Triliun, Jadi Gedung Termahal

Sebentar lagi Kecamatan Gemolong, Kabupaten Klaten akan menjadi 'kota', karena akan ada Politeknik Pariwisata (Poltekpar).

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI : Tumpukan uang rupiah pecahan Rp 50.000. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyebut anggaran untuk pembangunan Poltekpar di Gemolong sebesar Rp 2,7 triliun. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebentar lagi Kecamatan Gemolong, Kabupaten Klaten akan menjadi 'kota'.

Bagaimana tidak, Politeknik Pariwisata (Poltekpar).

Yang bikin geleng-geleng, anggarannya mencapai triliunan rupiah.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyebut anggaran untuk pembangunan Poltekpar di Gemolong sebesar Rp 2,7 triliun.

Anggaran berasal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bahkan, ia mengklaim Poltekpar di Gemolong akan menjadi yang terbesar di Indonesia.

"Total dana untuk membangun itu ada Rp 2,7 triliun, dan itu paling besar se-Indonesia untuk Poltekpar," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (1/2/2023).

Menurutnya anggaran sebesar itu sepadan, karena tanah yang diberikan termasuk kelas 1 di Gemolong.

Ia juga memastikan pembangunan Poltekpar di Gemolong dimulai pada tahun 2023 dengan menggunakan anggaran Rp 150 miliar.

Saat ini, Detail Engineering Design (DED) belum disampaikan ke Yuni.

Baca juga: Penculikan Aisyah Humaira di Gemolong: Dimasukkan ke Karung oleh ODGJ, Hanya Kepalanya yang Terlihat

Baca juga: Jangan Kaget Harga Tanah di Gemolong : Sawah Seluas 2.000 Meter, Ditawar Rp 2 Miliar Tak Dilepas

Anggaran Rp 2,7 triliun, menurutnya tidak hanya digunakan untuk membangun gedung saja.

Melainkan juga untuk membangun hotel dan restoran untuk menunjang pembelajaran para mahasiswa.

"Dana Rp 2,7 triliun itu kan komprehensif, bukan hanya tempat sekolahnya saja, ada aula, ada hotelnya untuk praktek, juga untuk restoran untuk belajar memasak," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Hargiyanto mengatakan pada tahun akademi pertama, Poltekpar di Sragen akan menerima 30 mahasiswa.

Proses perkuliahan akan menggunakan gedung Technopark Sragen.

"Kemarin saya bertemu dengan Poltekpar Bali, karena di Sragen sementara dibawah Poltekpar Bali, nanti ruangan di technopark dibuat untuk belajar dulu," ujarnya.

"Kalau mahasiswa sekitar 30 orang pada tahun ini," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved