Berita Klaten Terbaru
Manisnya Cuan Budidaya Mamey Sapote di Klaten, Sawo Raksasa yang Harga Bibitnya Capai Rp 3 Juta
Bisnis Sawo raksasa atau Mamey Sapote ternyata juga cuan. Harga bibitnya saja, yang sudah sambung susu bisa mencapai Rp 2 Juta.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sawo raksasa atau Mamey Sapote, merupakan buah asal dari Meksiko.
Buah tersebut kini banyak dikembangkan di Indonesia, salah satunya oleh Mujianto (40).
Ia adalah warga Dukuh Miliran, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten.
Mujianto adalah pengusaha mebel yang terdampak pandemi.
Dia lalu mencoba peruntungan menggeluti budidaya Mamey Sapote.
"Awalnya usaha mebel saya terdampak pandemi covid, kebetulan saya suka berkebun jadi saya berkebun," ujar Mujianto (40) kepada TribunSolo.com, Minggu (12/2/2023).
Awalnya ia menanam tanaman buah-buahan, lalu ia dikenalkan teman dengan bibit Mamey Sapote.
"Awalnya dikenalkan mamey sapote oleh teman, tapi karena saya masih punya kesibukan mebel dan jualan roti bakar saya rawat di pot saja kala itu," kata Mujianto.
Perjalanan menanam Mamey Sapote dimulai saat dirinya membersihkan kebunnya, saat itu awal Pandemi Covid-19.
"Sempat waktu awal pandemi tidak ada perputaran uang, jadi saya iseng beresin pekarangan dan mencoba growing," ucapnya.
Setelah kurang lebih 2 sampai 3 tahun pohon mulai berbuah, dan pada tahun ke- 4 pohon mulai bisa berbuah banyak.
Pada awalnya saat menanam Mamey Sapote, Mujianto sempat juga mengalami kegagalan sampai puluhan juta.
Baca juga: Curhatan Petani di Jaten Karanganyar : Pernah Gagal Panen karena Dimakan Hama, Bikin Tanaman Kerdil
"Awal sempat menderita kerugian mencapai sekitar Rp 10 juta, karena saat itu masih belajar menggunakan tanaman yang bermodel cangkok. Belum sambung susu," kata Mujianto.
Setelah banyak mengalami kegagalan, ia lalu mencoba lagi menggunakan media dari hasil sambung susu. Dan sekarang ia sudah menikmatinya.
"Untuk sekarang sekitar 200 sampai 300 bibit maupun pohon yang terjual, kalau buah masih belum sanggup karena keterbatasan stok," ujar Mujianto.
Dirinya menjual buah dan pohon masih di kalangan penggemar.
Untuk buah sendiri tidak dijual perkilo, hanya ia jual per buah mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu per buah.
Sementara bibit yang belum sambung susu dijual mulai dari Rp 300 ribu, dan yang sudah sambung susu bisa mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 2 juta per bibit sedang.
"Untuk bibit sedang sampai tanggung yang sudah berbuah sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," kata dia.
Kalangan penggemar sendiri sudah tersebar di penjuru negeri, mulai dari Solo raya, Kalimantan, Bali, NTT, dan Sumatra.
"Untuk sementara masih fokus ke pembelian bibit, kalo buah belum mencukupi pasar. Kadang juga mendapat permintaan dari luar negeri seperti India, Bangladesh, Malaysia masih kita terkendala perizinan ekspor serta memenuhi stok permintaan," ujar dia.
Dikarenakan proses perawatan yang mudah serta banyaknya permintaan membuat budidaya Mamey Sapote di MJ Nursery milik Mujianto kewalahan memenuhi permintaan.
Untuk keuntungan perbulan Mujianto bisa meraup keuntungan mulai dari Rp 5 Juta sampai Rp 10 juta rata-rata perbulannya.
Budidaya mamey sapote tersebut masih di-handle sendiri oleh Mujianto, karena susahnya mengajak orang untuk bekerja di bidang utamanya tanaman.
"Dulu sempat pakai karyawan pocokan, tapi sekarang tidak terlalu sering. Lebih sering diurus sendiri, kadang sama tamu yang ingin belajar budidaya Mamey Sapote," pungkasnya. (*)
Peneliti BRIN Dorong Situs Kropakan Jatinom jadi Museum Terbuka: Dulu Pemukiman Kuno |
![]() |
---|
Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo Beri Catatan Penting Jelang Operasional Pasar Gedhe |
![]() |
---|
Meski Belum Ramai, Penjualan Tiket Bus Arus Balik di Terminal Ir Soekarno Klaten Mulai Dicari |
![]() |
---|
TPS di Pinggir Desa Tegalgondo Klaten Terbakar, Dugaan Sementara Gegara Bakar Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Temui Ketua DPRD, Komunitas di Klaten Minta Ada Revisi Perda Pengelolaan Cagar Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.