Berita Karanganyar Terbaru

Karanganyar Terjunkan 3.200 Pantarlih, Bakal Lakukan Coklit ke 715 Ribu Calon Pemilih Pemilu 2024

Adapun jumlah sasaran coklit calon pemilih pemilu 2024 lebih banyak dibanding 2019 lalu dengan 715.057 jiwa. 

Istimewa/KPU Wonogiri
Ilustrasi Pantarlih melakukan coklit di salah satu rumah warga. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ribuan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Karanganyar siap melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit).

Ketua KPU Karanganyar, Triastuti Suryandari mengatakan coklit dari rumah ke rumah bakal dilakukan pantarlih 12-14 Februari 2024.

"Potensial pemilih baru yang belum terdaftar di daftar calon pemilih pemilu merupakan salah satu tujuan diadakan coklit," ucap Triastuti kepada TribunSolo.com, Senin (13/2/2023).

Triastuti mengatakan petugas akan membawa data calon pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) dari KPU RI yang sudah dimutakhirkan secara berkelanjutan oleh KPU Kabupaten Karanganyar.

Data calon pemilih itu merupakan data kependudukan dan daftar penduduk potensial pemilih (DP4).

"Kami menerjunkan 3.200 petugas pemutakhiran data pemilih untuk melakukan pencocokan dan penelitian kepada 715.057 calon pemilih pemilu serentak 2024," ungkap dia.

Baca juga: Pastikan Tahapan Coklit Dilakukan Door to Door, Bawaslu Wonogiri Bakal Awasi Ketat Pantarlih

Dia menuturkan, di lokasi sasaran, petugas memastikan data tersebut sesuai kondisi riil rumah tangga. 

Sehingga nantinya petugas bisa menemukan potensial pemilih baru yang belum terdaftar alias tercecer. 

Adapun jumlah sasaran coklit calon pemilih pemilu 2024 lebih banyak dibanding 2019 lalu dengan 715.057 jiwa. 

"Ada lebih sekitar 20 ribu calon pemilih dibanding pemilu 2019 sebanyak 695.027 jiwa,"katanya.

Coklit pertama dilakukan di kediaman Bupati Karanganyar Juliyatmono.

Pada hari pertama coklit itu, komisioner KPU mendampingi petugas melaksanakan tugasnya di kediaman Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto, Ketua DPRD Bagus Selo serta perwakilan unsur akademisi dan aktivis gender Prof Dr Ismi Dwi Astuti Nurhaeni dan penyandang disabilitas Joko Priyono. 

"Setelah coklit beres, kemudian petugas menempel stiker di rumah mereka," ujar dia. 

Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta pantarlih jeli melakukan coklit

Dia mengharapkan jangan sampai ada anggota keluarga memenuhi syarat pemilih pemilu tercecer.

"Supaya pemilu legitimate dan tanpa komplain. Sinergi dengan pemerintah desa, kadus RT dan RW, berikan informasi yang benar, bukakan pintu," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved