Pemilu 2024

Pastikan Tahapan Coklit Dilakukan Door to Door, Bawaslu Wonogiri Bakal Awasi Ketat Pantarlih

Pada tahapan coklit Pilbup 2020 lalu, Bawaslu Wonogiri mendapati ada salah satu petugas coklit yang hanya melakukan pencocokan data dari rumah

Istimewa
Ilustrasi coklit di rumah tokoh-tokoh masyarakat di Wonogiri. Seperti yang dilakukan di rumah Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno (foto diatas) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri melakukan pengawasan tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) yang dimulai sejak Minggu (12/2/2023) kemarin.

Ketua Bawaslu Wonogiri, Ali Mahbub, mengatakan tahapan coklit yang dilakukan oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) itu akan diawasi oleh jajaran Panwas tingkat Desa/Kelurahan.

"Coklit nanti diawasi oleh Panwas tingkat Desa atau Kelurahan," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (13/2/2023).

Ali menjelaskan dalam pengawasan itu pihaknya menemui sejumlah kendala.

Misalnya jumlah Panwas tingkat Desa/Kelurahan yang tidak sama dengan jumlah Pantarlih.

Seperti diketahui, jumlah Pantarlih di Wonogiri mencapai 3.909 orang, seusai dengan jumlah TPS.

Sementara itu jumlah Panwas Desa/Kelurahan hanya 1 orang setiap Desa/Kelurahan.

Baca juga: Respon Bupati Wonogiri Jekek Tahu Minyakita Langka dan Harganya Mahal : Kita Bentuk Tim Pengawasan

Baca juga: Tahapan Coklit di Wonogiri Dimulai, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih Bakal Datangi Rumah Warga

"Dalam konteks ini kita ada strategi pengawasan melekat. Jadi kita mengikuti kegiatan Pantarlih, bisa berpindah-pindah dari RT ke RT," jelasnya.

Selain itu, Panwas Desa/Kelurahan juga akan melakukan sampling ke masyarakat dan bertanya langsung apakah warga sudah dilakukan coklit oleh Pantarlih secara door to door.

Dari sampling itu tadi bisa diketahui apakah Pantarlih melakukan coklit sesuai dengan aturan.

Misalnya coklit dilakukan di rumah Pantarlih, tidak di jalan maupun di tempat lain.

Pasalnya pada tahapan coklit Pilbup 2020 lalu, pihaknya mendapati ada salah satu petugas coklit yang hanya melakukan pencocokan data dari rumah karena sudah memiliki data warga.

"Kita memastikan Pantarlih itu door to door, itu kerawanan dalam coklit," jelasnya.

"Dulu ada mungkin yang coklit itu RT atau RW sehingga sudah punya data warganya," terang Ali.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved