KLB PSSI

Pengamat Olahraga Ungkap Kelebihan Erick Thohir sebagai Ketum PSSI : Dia Berpengalaman di Italia

Erick Thohir bisa menerapkan manajemen berkualitas tinggi dan tegas dengan aturan seperti di Italia dalam mengelola sepak bola Indonesia.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews/Alfa
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tiba di Hotel Shangri-La jelang KLB PSSI, Kamis (16/2/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak menyebut jika Erick Thohir pantas untuk memimpin organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ia lantas menyebut kelebihan Erick Thohir dibandingkan kandidat yang lain.

"Salah satu keunggulannya, Pak Erick Thohir pernah memiliki klub elit di Italia, Inter Milan, dan beliau jadi presiden klub tersebut," ujar Fritz Kamis (16/2/2023) dikutip dari Kompas.tv.

Baca juga: Erick Thohir Resmi Jadi Ketua Umum PSSI, Gantikan Mochamad Iriawan

"Beliau kalau tidak salah investasi sebesar 480 juta dolar AS untuk membeli Inter Milan dan beliau berhasil meningkatkan nilai saham klub tersebut. Pengalaman berharga ini tidak dimiliki calon lain," ujar Fritz.

Fritz mengatakan, Erick Thohir bisa menerapkan manajemen berkualitas tinggi dan tegas dengan aturan seperti di Italia dalam mengelola sepak bola Indonesia.

Sebagai insan sepak bola Indonesia, dirinya berharap besar kepada Erick untuk mengikuti jejak pengusaha Australia, Frank Lowy, yang berhasil melakukan reformasi di sepak bola di Negeri Kanguru.

"Saya berharap Pak Erick bisa melakukan hal yang sama. Untuk itu, saya berharap Pak Erick menambah struktur di PSSI untuk duduk sebagai strategi manajemen. Organisasi olahraga kita tidak pernah memiliki struktur ini," lanjut Fritz.

Baca juga: Jadwal TC Timnas U-20 Shin Tae-yong Diprotes karena Kelamaan, Ketum PSSI : Ini Ikhtiar Kita

Meski demikian, menueurt Fritz, perubahan sepak bola Indonesia oleh Erick tentu memerlukan dukungan dan komitmen yang sama dari para pemegang suara. 

Dia pun berharap para pemegang suara bisa berpikir jernih dalam memberikan suaranya.

"Harapannya agar voters tidak menggunakan hak suara untuk kepentingan pribadinya. Voters harus lebih mementingkan masa depan sepakbola Indonesia dalam memberikan suaranya," kata Fritz.

(*)

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved