Roberto De Zerbi Sukses Angkat Performa Brighton, AC Milan hingga Tottenham Berminat Membajak

TRIBUNSOLO.COM -- Pelatih asal Italia, Roberto de Zerbi dianggap sukses menukangi Brighton & Hove Albion. 

Roberto de Zerbi menggantikan Graham Potter yang hijrah ke Chelsea bulan September 2022 lalu.

Berkat tangan dingin pria berusia 43 tahun itu, Brighton kini berada di posisi  tujuh klasemen Liga Primer Inggris.

Baca juga: AC Milan dan Leicester City Bersaing Ketat Dapatkan Mahmoud Daoud, Bisa Direkrut Secara Gratis

Dia juga membawa Brighton melaju ke putaran kelima Piala FA.

Pencapaian Roberto De Zerbi ini menarik minat klub top Eropa seperti Tottenham Hotspur, Inter Milan, AS Roma, AC Milan, dan Juventus.

Telegraph melaporkan, mantan bos Shakhtar Donetsk adalah kandidat utama sebagai pelatih Spurs seandainya Antonio Conte meninggalkan London akhir musim nanti.

Sementara itu, empat klub Serie A yakni Inter, Roma, AC Milan, dan Juve juga mempertimbangkan Roberto De Zerbi sebagai kandidat juru taktik baru.

Baca juga: Preview Brighton & Hove Albion Vs Liverpool: Menanti Gol Perdana Cody Gakpo Bersama The Reds

Sebelumnya, Roberto De Zerbi sudah mencuri perhatian saat melatih Benevento dan Sassuolo.

Ia sukses membawa pulang Piala Super Ukraina di ketika menukangi Shaktar Donetsk pada tahun 2021.

De Zerbi memiliki klausul rilis 11,5 juta pounds di Brighton bagi klub yang mau mendatangkannya.

Dia menandatangani kontrak bersama Brighton pada 18 September 2022 dalam kesepakatan berdurasi empat tahun.

Sebelum ke Brighton, De Zerbi nyaris bergabung sebagai juru taktik Juventus.

Namun, Juventus tidak menindaklanjuti penawaran tersebut dan melepaskan De Zerbi begitu saja.

Baca juga: Chelsea Belum Menyerah Kejar Rafael Leao, AC Milan Mau Lepas Jika Tawaran di Atas Rp1,6 Triliun

Alhasil, De Zerbi akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan dari Brighton dan pindah ke Liga Inggris.

Direktur Shakhtar Donetsk, Carlo Nicolini, sempat menyebut De Zerbi sebagai pelatih jenius.

Menurut Nicolini, Juventus akan menyesal karena tidak jadi merekrut De Zerbi sebagai pelatih anyar.

"Roberto berperilaku seperti pria dan profesional, karena kami meninggalkan Ukraina setelah mengirim semua pemain Brasil pergi," ujar Nicolini.

"Kami menemukan kesepakatan bersama untuk mengizinkan pelatih membuat keputusan lain."

"Itu menyakitkan bagi kami, juga karena kami percaya pada ide sepak bolanya, dalam beberapa tahun Shakhtar bisa melakukan begitu banyak di Eropa."

"Pada akhirnya kami senang bahwa De Zerbi telah pindah ke Brighton, Italia telah melepaskan pelatih dengan potensi besar untuk kedua kalinya berturut-turut."

"Belum ada permintaan resmi. Saya juga menyarankan De Zerbi ke Juventus, tetapi kemudian Brighton maju dengan proyek penting."

"Bianconeri melewatkan peluang besar, itu akan menjadi waktu yang tepat untuk mengontraknya," tutur Nicolini melanjutkan.

(*)