Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Curah Hujan Tinggi, 7 Kecamatan di Sragen Terendam Banjir, Sampai Sore Belum Surut

Sampai sore ini banjir di Sragen belum menunjukan tanda-tanda akan surut. BPBD masih terus berkoordinasi melakukan penanganan bencana ini.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Banjir merendam area persawahan di wilayah Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Kamis (2/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mendata ada 7 kecamatan terdampak banjir hingga Kamis (2/3/2023) sore. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, Agus Cahyono mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih menghimpun data, lokasi mana saja yang terdampak banjir.

Namun, secara umum ada 7 kecamatan yang terdampak banjir. 

"Ini masih melakukan pendataan, karena rekan-rekan di lapangan masih fokus mengevakuasi warga, sementara ada tujuh kecamatan yang terdampak, yakni di Masaran, Plupuh, Tanon, Sidoharjo, Sragen Kota, Gesi dan Sukodono," katanya, kepada TribunSolo.com, Kamis (2/3/2023). 

Agus mengatakan beberapa daerah mulai surut hingga sore hari tadi. 

Menurutnya, debit air Sungai Bengawan Solo mulai berkurang, namun debitnya kembali bertambah karena dibukanya pintu air di Waduk Gajah Mungkur. 

"Sementara debit air Sungai Bengawan Solo ada penurunan sebenarnya, namun ada tambahan pembukaan pintu Waduk Gajah Mungkur, debitnya bertambah, dan antreannya masuk ke Sungai Bengawan Solo," terangnya.

Baca juga: Banjir di Jalan Masaran-Plupuh Sragen : Gegara Nekat, Banyak Sepeda Motor dan Mobil Mogok

Agus menuturkan, hingga sore hari, Desa Sribit dan Desa Pandak di Kecamatan Sidoharjo masih belum surut. 

Terpantau luapan di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen juga belum surut, dan justru air semakin naik. 

Saat ini, air di Sungai Mungkung mulai surut, namun debit Sungai Bengawan Solo masih tinggi. 

"Informasi terakhir ada yang mulai surut, Pandak dan Sribit masih stabil, belum ada tanda-tanda surut," terangnya. 

"Sungai Mungkung siang tadi sudah mulai surut, sedangkan Bengawan Solo belum," imbuhnya. 

Selain karena dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur, banjir di Sragen juga disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah Sragen

"Penyebab banjir karena curah hujan tinggi sehingga semua sungai meluap," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved