Klaten Bersinar
Waspada Warga Klaten : Sudah Ada 68 Kasus DBD, 7 Orang Meninggal Dunia, Dinkes Tekankan 3M-PHBS
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Puluhan orang di Kabupaten Klaten diserang kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo menjelaskan, 7 kasus di antaranya menyebabkan kematian.
"Jumlah kasus hingga minggu ke-7 (2023) tercatat ada 68 kasus dengan 7 kematian," jelas dia kepada TribunSolo.com, Kamis (3/2/2023).
Musim hujan ditengarai jadi penyebab populasi Aedes Aegypti meningkat.
Pasalnya telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat mulai tergenang air hujan.
Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.
"Ini kita lihat curah hujannya seperti ini, berbeda dengan tahun lalu, hampir setiap hari hujan dan hujannya rintik-rintik."
"Ini yang berpotensi menjadi penyebab kenaikan kasus DBD," jelasnya.
Baca juga: Terungkap, Sebelum Lahirkan Bayi Lalu Dikubur di Sukoharjo, Sang Ibu Telan Obat Penggugur Kandungan
Baca juga: Akhir Kasus Tabrak Lari Mobil Pejabat Pemkab Madiun di Klaten : Korban dan Pelaku Sepakat Berdamai
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agat tetap laksanakan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat).
Khusus DBD lakukan 3M alias mengubur, menguras, dan menimbun, termasuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kemudian untuk meningkatkan kesehatan pribadi masing-masing dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi serta olahraga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Cahyono menambahkan jika kader juru pemantau jentik (Jumantik) yang bertugas melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk.
"Kader Jumantik tetap memantau kondisi di wilayahnya masing-masing," tegasnya.
Terkait kasus kematian yang terjadi, Cahyono menampik jika kasus kematian itu akibat keterlambatan penanganan dari petugas kesehatan atau pelayanan kesehatan.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni menjelaskan, kasus tersebar di 6 kecamatan.
Di anataranya yakni 1 kasus tersebar di Kecamatan Gantiwarno, Juwiring, Kebonarum, Pedan dan Polanharjo, sedangkan 2 kasus berada di Kecamatan Ngawen.
Sementara itu, 5 kasus kematian rentan mulai dari umur 6 tahun hingga 16 tahun, sedangkan 2 kasus kematian terjadi pada umur diatas 16 tahun.
Berikut daftar lengkapnya :
- Minggu pertama terjadi 7 kasus dengan kematian nihil.
- Minggu ke dua terjadi 9 kasus dengan 1 kematian.
- Minggu ke tiga terjadi 9 kasus dengan 1 kematian.
- Minggu ke empat terjadi 10 kasus dengan kematian nihil.
- Minggu ke lima terjadi 12 kasus dengan kematian nihil.
- Minggu ke enam terjadi 7 kasus dengan 4 kematian.
- Minggu ke tujuh terjadi 14 kasus dengan 1 kematian.
(*)