Sempat Reda, Hujan Abu Akibat Erupsi Merapi Kembali Guyur Desa Tlogolele Boyolali di Malam Hari

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Hujan abu di sebagian kawasan Boyolali, akibat aktivitas erupsi Gunung Merapi masih terjadi hingga Sabtu (11/3/2023) malam. 

Pantauan TribunSolo.com pukul 21.15 WIB, di wilayah Takeran, Desa Tlogolele, Boyolali masih diguyur hujan abu.

Baca juga: Merapi Erupsi : Para Lelaki di Desa Tlogolele Boyolali Begadang di Jalanan, Siaga Merapi Batuk Lagi

Hujan abu sangat terasa saat berada di luar ruangan.

Buliran debu yang jatuh bisa terlihat saat  tersorot cahaya lampu.

Wartawan TribunSolo.com yang mengendarai motor, juga bisa merasakan debu yang bila terkena mata membuat mata perih.

Udara terasa cukup sengak.

Sebelumnya, hujan abu sempat berhenti.

Jalanan di desa tersebut juga baru saja di semprot air oleh petugas BPBD Boyolali.

Tapi seketika kembali terpenuhi debu lagi.

Meski begitu, guyuran abu pada malam hari ini tak separah siang hari.

Sementara, Awan panas Guguran (APG) Merapi masih terus terjadi hingga  Sabtu (11/3/2023) petang

Dari keterangan tertulis aktivitas gunung Merapi periode  pukul 12.00 -18.00 WIB, setidaknya gunung Merapi telah terjadi 29 kali guguran.

Arah guguran masih ke arah barat daya.

Luncuran material paling jauh menyentuh 4 Kilometer dari puncak Merapi.

Sedangkan titik terjauh daerah yang terdampak hujan abu akibat aktivitas Merapi ini mencapai 33 kilometer. 

Hujan abu mencapai kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. (*)