Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Cara Peternak Boyolali Bersihkan Pakan Rumput dari Hujan Abu Gunung Merapi, 'Dikebut' Dulu

Hujan Abu Gunung Merapi Buat Peternak Boyolali Kesulitan Cari Pakan Rumput Segar : Sudah Terkena Abu

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Sapi milik peternak di Boyolali diberi pakan rumput yang terkena abu, Minggu (12/3/2023). Sebelumnya rumput 'dikebut' agar abu rontok. Peternak mengaku kesulitan mencari pakan rumput segar gegara erupsi Gunung Merapi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Peternak sapi di wilayah Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali harus memutar otak gegara erupsi Gunung Merapi.

Hujan abu ternyata membuat pakan rumput yang biasa dimakan sapi menjadi tak lagi segar.

Sapi pun ogah menyantapnya.

Agar sapi mau memakannya, peternak melakukan sebuah cara pembersihan rumput dengan cara 'dikebut'.

"Ya rumput dibersihkan dulu atau didiamkan sehari sebelum diberi ke sapi, dibersihkan dengan cara 'dikebut', agar abu rontok," ucap Samak (50), salah satu peternak, kepada TribunSolo.com, Minggu (12/3/2023).

Menurutnya, dengan cara tersebut sapi jadi mau memakan rumput yang sebelumnya terkena abu vulkanik.

Baca juga: Awan Panas Guguran Gunung Merapi Kembali Terjadi Malam Ini, Arah Luncur Barat Daya

Samak menjadi salah satu peternak yang mengeluhkan kesulitan mencari pakan ternak.

Rerumputan segar yang biasa menjadi pakan ternak tak bisa didapat karena sudah terkena abu vulkanik.

"Sulit cari rumput (segar), karena sudah terkena abu merapi," katanya.

Karena sulitnya mencari pakan rumput segar, pada akhirnya Samak tetap memberikan pakan rumput seadanya.

Alias rumput yang sudah terkena abu vulkanik.

Baca juga: Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi Bak Mata Pisau : Suburkan Tanah, Tapi Buat Hasil Pertanian Suloyo

Meski begitu, Samak terpaksa mengurangi pakan sapi tersebut karena minimnya stok rumput.

"Terpaksa pakan rumput dikurangi, tapi tetap ditambahkan pakan comboran," kata Samak.

Pakan comboran merupakan pakan campuran air dengan katul.

Samak juga memberi minum sapinya lebih banyak ketimbang sebelum terkena abu.

"Pakan comboran ditambah, dan minum sapi juga lebih banyak ketimbang hari biasa," kata Samak.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved