Siasat Glazer Manfaatkan Basis Fans yang Besar untuk Patok Harga Jual Manchester United Tinggi

TRIBUNSOLO.COM - Dua konglomerat asal Inggris dan Qatar memanaskan bursa penjualan saham mayoritas Manchester United.

Mereka adalah pengusaha asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe, dan investor asal Qatar, Jassim bin Hamad Al Thani.

Namun usaha keduanya tampaknya tak akan mudah. Kabar terbaru menyebutkan bahwa pihak Glazer mengambil siasat licik agar tak kehilangan kepemilikan atas Setan Merah.

Berdasarkan laporan the Telegraph, Keluarga Glazer tidak akan melepas kepemilikan Setan Merah dengan harga murah yakni mematok harga hingga Rp 112,2 triliun.

Baca juga: Casemiro Absen Empat Laga Gegara Kartu Merah, Manchester United Legowo Tak Bakal Ajukan Banding

Tak lain, basis penggemar Manhcester United yang tersebar hingga pelosok dunia lah yang menjadikan Glazer mematok harga tinggi.

Bahkan, perwakilan Keluarga Glazer sempat membandingkannya dengan rival Manchester United di Liga Inggris, seperti Manchester City, Liverpool, dan Chelsea.

Permintaan Keluarga Glazer itu pun membuat Sheikh Jassim mulai berpikir dua kali.

Baca juga: Jersey Persis Solo Disebut Mirip MU, Gibran Minta Ganti Desain : Aku Dikiro Pendukunge MU, Aku Isin

Pasalnya, perwakilan Sheikh Jassim menyampaikan tiga alasan yang membuat mereka tidak akan memenuhi tuntutan Keluarga Glazer.

Alasan pertama adalah investor asal Qatar itu berencana untuk melakukan renovasi terhadap Stadion Old Trafford.

Proses renovasi tersebut tentu akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Terlebih lagi, kondisi Old Trafford yang sudah tua menjadi pertimbangan khusus bagi mereka.

Alasan kedua, pihak Sheikh Jassim juga akan melakukan pemugaran terhadap pusat latihan Manchester United di Carrington.

Seperti yang sudah disampaikan Cristiano Ronaldo sebelumnya bahwa pusat latihan Manchester United sangat tertinggal jauh dari klub-klub lain.

Baca juga: Urusan Kontrak Baru Tak Kunjung Kelar, Mason Mount Berpeluang Dilego Chelsea, Liverpool Mengintai

Lalu, alasan ketiga adalah adanya rencana proyek besar untuk membawa Manchester United bersaing di Premier League dan Liga Champions.

Dengan tiga rencana besar itu, Sheikh Jassim menilai bahwa harga 6 miliar pounds terlalu mahal.