Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelatih Taekwondo Cabuli Murid

Predator Anak di Dojang Taekwondo : 3 Bocah Solo Jadi Korban Pelecehan Seksual Sang Pelatih

Tiga bocah SMP di Solo menjadi korban pencabulan oleh Guru Taekwondonya. Mereka selama ini ikut latihan di kawasan Gilingan, Solo.

|
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
YouTube/Todays Taekwondo
ILUSTRASI : Murid dojang Takekwondo di Gilingan, Kota Solo, jadi korban pelecehan seksual seorang oknum pelatih di sana. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -  Niat hati mengikuti Taekwondo agar bisa menjaga diri, 3 bocah SMP asal Kota Solo, malah menjadi korban pelecehan seksual dari sang pelatih Taekwondo di sana.

Tiga bocah ABG itu mengikuti Takwondo di kawasan Jl Ahmad Yani, Gilingan, Solo, atau dekat terminal Tirtonadi.

Tempat latihan yang ada di pinggir jalan raya itu cukup populer, setiap hari ramai anak-anak berlatih di sana.

Adapun pelakunya adalah DS, seorang pelatih Taekwondo di dojang tersebut. 

Dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan DS tidak hanya menimpa satu orang. 

Koordinator kuasa hukum pelapor, Widhi Wicaksono mengatakan lebih kurang ada tiga korban yang saat ini diketahui. 

Salah seorang korban merupakan klien yang saat ini sedang ditangani oleh Widhi.

Korban tersebut membuat laporan ke  Polresta Solo, Jumat (17/3/2023).

Dia kemudian menjali penyusunan berita acara pidana (BAP) tiga hari setelahnya.

"Korban kedua ditangani oleh LBH UNS," kata dia, Jumat (24/3/2023). 

Korban tersebut sudah menjalani pemeriksaan dan pembuatan berita acara pidana (BAP), Senin (20/3/2023).

Dia menjalani proses tersebut di hari yang sama dengan korban pertama.

"Korban tersebut lalu di-BAP hari Senin kemudian dilakukan visum di rumah sakit," ujar Widhi. 

Korban ketiga ditemukan setelah polisi mendalami laporan kasus dugaan tindak pidana pencabulan yang dilakukan DS. 

Polisi kemudian mendalami informasi korban ketiga sekira Rabu (22/3/2023).

"Itu korban laki-laki semua," tutur dia. 

Tiga korban tersebut kini telah mendapat pendampingan dari Polresta Solo dan Pemerintah Kota Solo.

Diminta Masuk Ruangan dan Diancam

Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, kejadian dugaan pencabulan tersebut terjadi Jumat (29/4/2022). 

Koordinator kuasa hukum pelapor, Widhi Wicaksono mengatakan korban saat itu dipanggil DS untuk datang ke ruangannya. 

"Modusnya, korban tersebut dipanggil ke kamarnya, ke ruangannya terus diiming-imingi," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS : Oknum Instruktur Taekwondo di Solo Diduga Lakukan Pencabulan Anak di Bawah Umur

Korban saat itu tidak hanya masuk ke ruangan seorang diri.

Dia bersama temannya. 

DS lalu meminta korban dan temannya untuk memainkan alat kelaminnya secara bersamaan. 

"Disuruh oral atau disodomi itu," ucapnya. 

Hal tersebut rupanya tidak hanya menimpa korban dan satu temannya. 

Ada anggota dojang lain yang kabarnya mendapat perlakukan bejat dari DS, bahkan lebih parah dibanding dua orang korban tersebut. 

"Korbannya laki semua," tuturnya.

Korban dan temannya sempat menolak permintaan DS.

Tapi, pelaku melakukan ancaman terhadap korban dan temannya.

Iming-iming Latihan untuk Kejuaraan

Korban sempat mendapat iming-iming dari DS. 

Iming-iming yang disampaikan DS ke pelaku berupa kesempatan mengikuti latihan khusus untuk persiapan kejuaraan. 

Hal tersebut seperti yang disampaikan koordinator kuasa hukum pelapor, Widhi Wicaksono kepada TribunSolo.com, Jumat (24/3/2022). 

"Ada iming-iming (dari DS), ya gini, istilahnya kalau menurut sama instruktur, disuruh apa saja mau maka akan diikutkan pelatihan kejuaraan dan sebagainya," ujar Widhi. 

Iming-iming tersebut disampaikan DS saat berada di ruang yang ada dalam dojang di kawasan Kecamatan Banjarsari Kota Solo

itu disampaikannya dihadapan korban dan satu temannya. 

DS, untuk diketahui, memang dipercaya untuk melakukan pelatihan bagi anggota dojang yang akan disiapkan menjadi atlet. 

Adapun korban dan temannya menolak keras iming-iming yang disampaikan DS itu.

Baca juga: Kronologi Oknum Instruktur Taekwondo Cabuli Murid di Solo : Korban Diminta Masuk Ruangan, Diancam

Tapi apa daya, DS memberikan ancaman kepada mereka. 

"Didatangi balik, kalau tidak mau, bakal dibawain pedang," kata Widhi.

Ancaman tersebut membuat korban dan temannya tak berdaya menolak. 

Pendampingan Psikolog

Korban kasus dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oknum instruktur Taekwondo berinisial DS saat ini sudah mendapat pendampingan. 

Pendampingan itu berupa hadirnya sejumlah psikolog yang memantau kondisi psikologis korban. 

Koordinator kuasa hukum pelapor, Widhi Wicaksono mengatakan pendampingan sudah dilakukan sejak pekan lalu. 

"Sudah dapat pendampingan dari Minggu lalu, kita sudah carikan psikolog," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (24/3/2023). 

Tim psikolog yang mendampingi korban berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dan Polresta Solo.

Baca juga: Modus Predator Seks Oknum Instruktur Taekwondo di Solo : Iming-iming Pelatihan Kejuaraan

"Psikolog yang kami carikan itu, ada yang dari Polresta, juga ada psikolognya dari Pemkot Solo," ujar dia. 

Adapun lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK) juga akan turun bertemu dengan korban. 

Itu akan menentukan langkah lanjutan seperti apa yang akan diambil LPSK.

"LPSK akan melakukan assessment," tutur dia. 

"(Hasil assessment akan menentukan) apakah layak didampingi atau tidak," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved