Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

AMGA Soroti Minimnya Kontribusi Positif Produsen AMDK di Klaten untuk Warga Sekitar

AMGA gelar aksi demo untuk menyuarakan keresahan tentang PT TIV sebagai produsen AMDK yang tidak berikan dampak positif.

|
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
TribunSolo.com
300 warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA) menggelar aksi demo di depan kantor PT Tirta Investama (TIV) yang beralamat di Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, pada Jumat (17/3/2023). 

External Communication Manager Danone Aqua Rony Rusdiansyah selaku perwakilan PT TIV mengungkapkan pihaknya tetap mengutamakan duduk bersama terkait permasalahan yang disuarakan oleh Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA). 

“Dari kita (PT TIV) tetap mengutamakan duduk bersama, membuka ruang diskusi untuk kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan khususnya di Klaten,” ucap Ronny kepada TribunSolo.com. 

Lebih lanjut, Rony juga mengatakan perusahaannya di Klaten sudah 21 tahun berdiri dan selalu mengikuti regulasi yang ditentukan daerah. Untuk kendaraan yang beraktivitas di perusahaannya, ia mengungkapkan bahwa sudah dikoordinasikan juga dengan pihak terkait. 

"Transportasi (truk) sudah kita koordinasikan dengan dinas terkait, saat ini kami masih mencari solusi bersama," ungkapnya.

Pihak PT TIV dalam penjelasannya turut menyinggung sumur kedua yang dipermasalahkan AMGA. Sumur kedua ini lokasinya berada di Ponggok, Polanharjo, Klaten. 

"Dipastikan lengkap (dokumen), terkait sumur kedua kita serahkan ke paguyuban pengguna air, dimanfaatkan untuk masyarakat," jelas Rony.

Selain masalah sumur kedua, AMGA juga menuding praktik monopoli bisnis oleh PT TIV. Masih mewakili PT TIV, Rony mengungkapkan bahwa dugaan monopoli tersebut tidak sepenuhnya tepat, karena pihak perusahaan selalu mendukung iklim investasi positif di Klaten. 

Bahkan Rony menuturkan bahwa dari 800 karyawan yang bekerja untuk perusahaan, kurang lebih 90 persen terdiri dari warga sekitar.

“Dugaan tersebut kurang tepat, karena kami tidak beralasan untuk melakukan hal itu (monopoli). Kurang lebih ada 800 karyawan perusahaan, yang sebagian besar adalah warga lokal. Kami juga memberikan manfaat ekonomi sosial dan lingkungan kepada masyarakat lain lewat kemitraan yang dilakukan,” tegas Rony.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved