Derasnya Arus Sungai Garuda hingga Rumpun Bambu, Jadi Kendala Pencarian Pemancing di Sragen 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Proses pencarian pemancing di Kabupaten Sragen yang dikabarkan hanyut di Sungai Garuda menemui beberapa kendala.

Menurut relawan BPBD Kabupaten Sragen, Bambang Sugiyanto mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi relawan adalah curamnya bebatuan yang ada di sungai tersebut. 

Selain itu, derasnya arus sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi para relawan.

"Kendala pencarian karena padas curam dan arus airnya deras, serta banyaknya bambu yang mengarah ke sungai," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/3/2023).

Menurutnya, operasi pencarian pada hari kedua melibatkan kurang lebih 50 potensi SAR yang berasal dari wilayah Solo Raya.

Baca juga: Cari Pemancing Hanyut di Sungai Garuda Sragen, SAR Pakai Metode Susur Sungai dan Rafting 

Metode pencarian dilakukan dengan dua cara, yakni dengan susur sungai dan rafting.

Tim susur sungai melakukan pencarian di radius 2,5 Km dari titik awal diduga korban hanyut. 

Yakni mulai dari Dukuh Jagan, Desa Kroyo hingga ke Jembatan Garuda.

Pada pencarian hari pertama, relawan sudah melakukan penyisiran namun belum membuahkan hasil.

Kemudian, pada hari kedua kembali dilakukan penyisiran di lokasi yang sama.

"Kemarin diduga survivor masih disekitaran situ, tapi setelah tadi dilakukan pemotongan bambu dan sebagainya, ternyata masih nihil juga," pungkasnya. (*)