Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Perajin Perempuan Sukoharjo 'Sulap' Karung Goni Jadi Produk Tas Hingga Sandal, Omzetnya Puluhan Juta

Omzet Erina pun tak main-main, dalam sebulan dia bisa meraup puluhan juta dengan membuat produk dari karung goni

Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf
Potret Erina saat menunjukkan produknya dari olahan karung goni dan piala juara 1 Kreatifitas Inovasi Se-Solo Raya pada tahun 2018, Sabtu (25/3/2023) . 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Karung goni biasanya digunakan untuk menyimpan biji-bijian, beras, maupun hasil panen lainnya.

Tapi di tangan perajin perempuan asal Sukoharjo ini, karung goni tersebut 'disulap' menjadi produk fesyen bernilai jual tinggi.

Adalah Erina Cahya Anggraini yang menjadi sosok dibalik karya-karya tersebut.

Erina mengatakan dirinya tengah menekuni UMKM yang bergerak di bidang kerajinan karung goni.

"Bermula saat itu pada tahun 2012 saya mempunyai ide dan membuat aksesoris berbahan batu, kain batik, kain tenun dan lurik, " ucap Erina, kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/3/2023).

Dari aksesoris-aksesoris tersebut, produk Erina akhirnya semakin dikenal oleh masyarakat.

Terutama terkait produk tasnya.

"Dahulu berawal dari curhatan costumer yang punya tas berbahan kulit sintetis mengatakan bahwa bahan tersebut tidak bisa tahan lama," jelasnya.

"Bahkan baru dipakai tiga kali dan lalu disimpan namun rusak 'brodol' kulitnya," tambahnya.

"Menurutnya mungkin karena proses kelembaban tempat penyimpanan. Karena memang perawatan tas kulit sintetis tidak mudah," kata Erina lagi.

Dari situ, Erina memutar otaknya untuk membuat bahan yang tidak mudah rusak dan awet walaupun disimpan.

Baca juga: Pembangunan Prioritas di Kabupaten Sukoharjo Masuki Tahap Peletakan Batu Pertama, Ini Potretnya

Baca juga: Cuti Bersama 19-25 April 2023, Pemkab Sukoharjo Minta ASN Disiplin, Balik Bekerja Sesuai Jadwal

"Saya berpikir gimana caranya membuat produk dengan bahan bagus, bernilai estetik dan tidak mudah rusak. Ditemukanlah goni dengan bahan yang berkualitas baik," ujarnya.

Tahun 2017 akhir menjadi awal dia membuat produk dengan karung goni.

Tapi survei panjang dilakukan terlebih dahulu. Memakan waktu hampir satu setengah tahun.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved