Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Piala Dunia U20

Jokowi Ungkap Sulitnya jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Setelah Indonesia Terpilih Justru Dibatalkan

Menurut Presiden Jokowi, perebutan posisi tuan rumah Piala Dunia U-20 itu tidak hanya diikuti oleh satu atau dua negara, melainkan puluhan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (kiri), saat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku, betapa sulitnya Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Namun Jokowi merasa pusing selama dua pekan ini sebab setelah berbagai usaha dilakukan pemerintah, Indonesia justru batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Menurut Presiden Jokowi, perebutan posisi tuan rumah Piala Dunia U-20 itu tidak hanya diikuti oleh satu atau dua negara, melainkan puluhan.

Baca juga: Curhatan Pemain Timnas U-20 kepada Jokowi, Akui Ingin Alih Profesi, Coba Kuliah hingga Daftar TNI

"Sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah (Piala Dunia U-20) itu (negara) yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan," kata Jokowi dalam agenda Silaturahmi Ramadan, di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Dirinya lantas menyebut, dalam memperebutkan posisi sebagai tuan rumah, beragam upaya sudah dilakukan oleh pemerintah.

Antara lain pendekatan atau melobi hingga memperbaiki infrastruktur seperti halnya stadion.

"Karena apapun itu sudah...sulitnya, lobi sana lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita. Akhirnya terakhir 3 negara dan kita dipilih," tutur dia.

Baca juga: Di Balik Batalnya Piala Dunia U-20 : Volunteer di Solo Raya Kecewa, Padahal Pengalaman Seumur Hidup

Tak cukup di situ, setelah terpilih pun, Indonesia harus dihadapi dengan berbagai persetujuan mulai tingkat kepala negara hingga kepala daerah setingkat Gubernur atau Bupati.

Dalam hal ini, keseluruhannya kata Jokowi menyatakan kesanggupan dan menandatangi komitmen dengan FIFA.

"Tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani guaranty country house di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan," kata dia.

"Kemudian juga provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city house komitmen ada semuanya tanda tangan tanda tangan," sambungnya.

Namun kenyataannya, Indonesia harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan gelaran tersebut dilakukan di Tanah Air.

Alhasil kata Jokowi, yang harus dilakukan saat ini yakni mengambil pembelajaran yang ada dengan berharap tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. tapi haduh pusing, pusing betul ngurus bola ini," tukas Jokowi.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved