Buntut Komentar soal Israel, Elektabilitas Ganjar Merosot, Pendukungnya Disebut Pindah ke Prabowo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Seperti yang sudah ditebak banyak pengamat dan kalangan awam, komentar Ganjar Pranowo menolak timnas israel ke Indonesia berbuntut panjang pada elektabilitasnya.

Gegara isu Israel dan gagalnya Piala Dunia U20 di Indonesia, pria berambut putih ini ditengarai kehilangan simpati dari masyarakat.

Pada Januari lalu, elektabilitas Ganjar berada di kisaran 27,2 persen.

Setelah komentarnya soal Timnas Israel, angka menurun menjadi 19,8 persen, berdasarkan survei LSI yang dirilis 9 April lalu.

Di waktu bersamaan, menurunnya elektabilitas Ganjar ini diikuti naiknya elektabilitas Prabowo Subianto dalam 2 bulan terakhir. 

Di daftar yang sama, elektabilitas Prabowo kini 19,3 persen, selisih sangat tipis dari Ganjar.

Padahal, sebelum komentar Ganjar soal Israel, elektabilitas Prabowo baru di kisaran 16 persen. 

Koordinator Prabowo Mania 08, Indika Wijaya Kusuma, meyakini pendukung Ganjar Pranowo beralih mendukung Prabowo.

Menurutnya, itu sebagai efek dari pernyataan yang disampaikan Ganjar berkaitan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.

"Elektabilitas pak ganjar menurun, kita yang diuntungkan," kata Indika kepada TribunSolo.com, Rabu (12/4/2023).

Indika juga menyebut, meski Ganjar masih unggul tipis dari Prabowo, tapi posisi Prabowo lebih kuat dari Ganjar di percaturan bursa Pilpres.
 
"Saya masih yakin, meski beda tipis, (elektabilitas Prabowo sudah) melebihi Ganjar karena ditambah koalisi besar ini, semakin yakin,". 

Sejumlah partai politik sudah bertemu dengan Prabowo, salah satunya di kediaman yang berada di Kertanegara.

Di antaranya, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Perindo. (*)