Jelang Hengkang dari Liverpool, Roberto Firmino Akui Jadi Gampang Menangis

TRIBUNSOLO.COM - Roberto Firmino telah berbicara untuk pertama kalinya sejak dikonfirmasi dia akan meninggalkan Liverpool musim panas ini.

Sang penyerang akan meninggalkan Anfield musim panas ini setelah delapan tahun sukses di Liverpool.

Baca juga: Jelang Real Madrid vs Chelsea, Frank Lampard Ingin Pemainnya Tunjukan Kualitas di Lapangan

Dia mencetak 109 gol di semua kompetisi dan mengumpulkan setiap medali pemenang yang tersedia baginya.

Ini akan menjadi perpisahan yang emosional di akhir musim, dengan pertandingan terakhirnya di Anfield akan menjadi pertandingan melawan Aston Villa pada 20 Mei.

Usai menyampaikan keputusan tersebut, kini Roberto Firmino mengungkap kesedihannya di balik rencana dia untuk meninggalkan Liverpool.

Menurut Roberto Firmino momen ini membuatnya menjadi emosional atau gampang menangis.

Momen tersebut disampaikannya setelah malawan Arsenal di Liga Inggris.

Pemain Brasil itu mencetak gol penyama kedudukan saat The Reds bangkit dari ketertinggalan untuk bermain imbang 2-2 dengan Arsenal.

Sebelum menggambarkan dirinya sebagai rasa terharu tentang kepergiannya yang akan datang.

Firmino membuat golnya menjadi 11 gol melawan The Gunners di semua kompetisi.

Baca juga: 4 Pemain yang Dirumorkan Sedang Dibidik Persis Solo, Pemain Berposisi Striker hingga Bek Tengah

Dia mengatakan kepada wartawan setelah pertandingan tentang situasi baru yang dia alami dalam hal meninggalkan klub Liverpool yang dia rasa sangat identik dengannya.

“Saya tidak akan banyak bicara, karena kalau tidak saya akan menjadi emosional,” kata Firmino kepada ESPN Brasil setelah mencetak gol penyama kedudukan krusial di Anfield.

“Karena itu adalah warisan yang indah dengan sejarah yang indah, di klub sebesar ini".

“Saya sangat senang dan berterima kasih kepada Tuhan untuk semua yang telah kami bangun di sini. Tapi ini situasi baru bagi saya, saya belum pernah melewatinya".

“Saya telah banyak berdoa agar Tuhan menjaga saya dan membantu saya dalam proses ini.

“Saya bekerja keras, selalu siap membantu tim, dan kami bersama sampai akhir.

"Saya ingin menyelesaikan dengan baik di sini bersama rekan satu tim saya." ujarnya

(*)