Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Maut di Tol Semarang Solo

Ngerinya TKP Kecelakaan Maut Tol Semarang-Solo, Polisi Sebut Sebagai Area Black Link, Apa Itu?

Insiden kecelakaan lalu lintas di KM 487+600 A, yang masuk wilayah Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras itu menyebabkan delapan nyawa melayang.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/TRI WIDODO
Kecelakaan maut di Tol Semarang - Solo, Kecelakaan yang terjadi di KM 487+600 masuk wilayah Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ruas tol Semarang-Solo yang masuk wilayah Boyolali cukup rawan kecelakaan lalu lintas.

Jumat (14/4/2023) dini hari pukul 04.00 WIB, kecelakaan melibatkan 7 kendaraan besar dan satu minibus Elf.

Insiden kecelakaan lalu lintas di KM 487+600 A, yang masuk wilayah Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras itu menyebabkan delapan nyawa melayang.

Baca juga: Malam Ini Iring-iringan Ambulans Menuju Nganjuk, Bawa 6 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Semarang-Solo

Kasat Lantas, AKP M. Herdi Pratama, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi berulang kali menyampaikan jika tol Semarang-Solo di Boyolali ini masuk wilayah rawan kecelakaan.

"Jalur tol di Boyolali jalur tengkorak saya bilang. Black link. Biar apa, biar orang tau, kalau saya masuk Boyolali saya harus lebih hati-hati, saya cek semua kesiapan saya, baik kendaraan maupun fisiknya saya," tegas Herdi.

Untuk diketahui, black link berarti ruas jalan di tol yang termasuk dalam kategori paling rawan kecelakaan.

Black link adalah area pada ruas tertentu yang patut diwaspadai pengendara.

Baca juga: Banyak Truk Parkir di Bahu Jalan TKP Kecelakaan Tol Semarang-Solo, Sopir Beralasan Rest Area Penuh

Polisi melanjutkan,Boyolali merupakan area lelah bagi pengemudi.

Pengemudi kendaraan via tol kalau sudah masuk Boyolali merasa nanggung.

"Mungkin (daerah) tujuannya sudah dekat, mungkin ke Solo, Ngawi dan sebagainya," jelas Herdi.

Sehingga para pengemudi ketika sampai di Boyolali ini sampai di Boyolali, akan memaksa kondisinya untuk terus berkendara melintasi tol trans Jawa, meskipun kondisi fisik sudah tak memungkinkan.

Herdi pun tak bosan mengingatkan pengemudi, terutama saat ini menjelang arus mudik lebaran.

Jangan memaksakan diri dan tergesa-gesa sampai kampung halaman.

"Jika kondisi benar-benar sudah lelah, demi keselamatan sebaiknya istirahat," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved