Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mudik Lebaran 2023

Tips Mudik Aman Naik Motor, Pakai Cara ini Agar Tak Stres di Jalan

Sudah dipastikan kepadatan lalu lintas akan meningkat dengan terlampauinya kapasitas jalan. Hal itu bisa memicu stres pengendara motor di jalanan

Istimewa/Dok. AHM Honda Jateng
Ilustrasi mudik menggunakan motor Honda. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mudik merupakan fenomena kekinian yang terjadi setiap tahun, tepatnya saat jelang musim lebaran.

Jumlah pemudik tiap tahunnya selalu meningkat.

Itu tak lepas dari pekerja kota yang ingin merayakan dan melepas kerinduan dengan keluarga dikampung halaman.

Mudik di tahun ini juga diduga akan mengalami exponensial secara jumlah karena sebelumnya dilarang.

Sudah dipastikan kepadatan lalu lintas akan meningkat dengan terlampauinya kapasitas jalan.

Mau tak mau, itu berdampak pada kecepatan rata-rata kendaraan yang akan turun.

Maka resiko stres yang akan dialami pengguna jalan diduga bakal meningkat dan kemungkinan berulang dalam durasi panjang.

Mengutip dari artikel Jurnal Medley di International Journal of Environmental Research and Public Health (2018), Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah Oke Desiyanto, mengatakan hasil dari mudik yaitu menunjukkan bahwa polusi udara meningkatkan stres.

"Hasil itu menunjukkan bahwa polusi udara yang dirasakan secara signifikan berdampak kesehatan mental yang lebih buruk yang mengakibatkan kecemasan, stres, kelelahan, sakit kepala, dan gangguan tidur," kata Desiyanto, kepada TribunSolo.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Otobai Latte, Kopi Kolaborasi Cold n Brew & Honda Jateng: Cocok Dinikmati Bersama Teman dan Keluarga

Desiyanto mengatakan stres atau ketegangan ini kerap tidak disadari oleh pengendara. Dimana mereka mengalaminya akibat perjalanan durasi panjang.

Gangguan ini sangat mudah memicu emosi negatif seperti marah, ketidakpuasan bahkan dendam.

"Hal ini mudah terjadi dan sulit dihilangkan. Hanya bisa dikurangi, apabila sudah parah," ucap Desiyanto.

Metode terbaik untuk mengelola stres adalah dengan menyadari bahwa kita memang dalam lingkungan zona rawan stres.

Selain itu, kita harus mampu menyadari dan memahami diri sendiri bahwa stres telah meningkat.

Kemudian untuk mengatasinya adalah dengan olah raga atau relaksasi, atur pernapasan.

"Alihkan perhatian dari kondisi atau situasi yang potensi meningkatkan stres itu sendiri, memilih situasi atau memodifikasinya, tetap menjaga selalu berpikiran positif adalah hal yang paling penting," tutur Desiyanto.

Dalam hal berkendara roda dua, Desiyanto menjelaskan ada kondisi berbeda yang dirasakan.

Misalkan kendaraan tanpa cangkang (bodi pelindung), maka paparan polusi udara akan lebih terasa.

Selain stres menghadapi polusi udara dan tantangan cuaca, membawa muatan berlebih barang maupun jumlah orang diatas motor akan menambah beban dan menyulitkan dalam pergerakan pengendaranya.

Hal itu menjadi masalah untuk pengendara, terutama dalam bermanuver.

"Bagi yang memiliki anak atau keluarga disarankan memanfaatkan kegiatan mudik bareng yang diselenggarakan, selain lebih nyaman dan aman," ungkap Desiyanto.

"Anak-anak juga terlindungi kesehatan dan keselamatannya dibanding berkendara mudik jarak jauh berboncengan dengan anak," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved