Ngerinya Indeks Sinar Ultraviolet di Kota Solo: Capai Level Sangat Tinggi, Bisa Bikin Kulit Terbakar

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebagian besar wilayah Indonesia sedang dilanda cuaca yang sangat panas, termasuk Kota Solo dan sekitarnya.

Bahkan indeks sinar ultraviolet juga sangat tinggi.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengatakan indeks sinar ultraviolet (UV) di Kota Solo saat ini mencapai level sangat tinggi.

"Di Surakarta saat ini masih di kisaran 9, masuk kategori very high," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (26/4/2023).

Dia menjelaskan, besar kecilnya radiasi UV dibagi menjadi beberapa kategori.

Misalnya jika indeks 0-2 termasuk low, 3-5 moderate, 6-7 high, 8-10 very high dan 11 keatas termasuk extreme.

Menurut dia paparan sinar UV bergerak meningkat mulai pagi hingga siang hari.

Sementara itu ketika matahari mulai turun paparan sinar UV juga perlahan menurun.

Baca juga: Jelang Bulan Syawal, Solo Safari Bakal Kembali Gelar Kirab Jaka Tingkir, Ada 3 Gunungan

Baca juga: Lebaran 2023 : KRL dan Prameks Jadi Idaman, 5 Hari Bisa Angkut 102.572 Penumpang Jogja-Solo 

"Sinar UV juga memberi pengaruh pada kulit kita, bisa membuat terbakar. Termasuk organ di dalam, seperti kita mudah haus, itu kan kita rasakan," jelasnya.

Atas kondisi itu, Giyarto mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mencukupi cairan di dalam tubuh dengan mengkonsumsi air yang cukup.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan pada siang hari.

Utamanya mulai pukul 12.00 hingga pukul 15.00 atau saat matahari sedang panas-panasnya.

Jika harus beraktivitas di luar ruangan saat waktu itu, diimbau menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya.

"Pada waktu itu kan matahari posisi di atas kita, menghindari kegiatan di luar ruangan yang tanpa pelindung," ujar dia.

Dia menambahkan, masyarakat disarankan agar tidak perlu panik menyikapi informasi UV harian tersebut, serta mengikuti imbauan sesuai masing-masing kategori UV di wilayah.

(*)