Rerata Pemudik Tinggal di Solo saat Lebaran 2023 Hanya 4 Hari, Lebih Singkat dari Tahun Lalu

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Waktu menginap di Hotel wisatawan atau pemudik di Solo tidak selama Lebaran tahun 2022 lalu. 

Rerata mereka menginap hanya selama 4 hari. 

Humas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo Sistho A. Sreshtho menjelaskan, meski tingkat okupansi hotel di Solo saat libur lebaran masih di kisaran 93 persen, namun persebarannya tidak selama tahun lalu.

"Kami merasakan dengan periode lebaran tahun lalu segi okupansi sama. Rata-rata tingginya tahun lalu sama di atas 90 persen. Namun yang kami rasakan periode okupansi tidak selama tahun lalu," jelasnya saat dihubungi Kamis (27/4/2023).

Tahun 2023 puncak okupansi hotel hanya bisa bertahan sekitar 4 hari.

Berbeda dengan tahun 2022 yang bisa bertahan sampai satu minggu penuh.

Baca juga: Lebaran Unik di Solo : Coba Sensasi Pasar Malam di Adhiwangsa Hotel Solo, Nostalgia Masa Kecil

"Tahun ini sekitar 4 hari penuh titik puncak H-1 sampai H+2. Tahun lalu sedikit lebih lama dari H-3 sudah mulai naik. H+3 masih terjaga," tuturnya.

Menurutnya, terdapat dua faktor mengapa hal ini bisa terjadi.

Salah satunya tahun ini masyarakat tidak merasakan euforia seperti tahun lalu saat pembatasan pandemi covid-19 dicabut.

"Apa karena tahun lalu lebaran pertama setelah PPKM sehingga masyarakat euforia. Tahun ini mungkin agak landai," jelasnya.

Selain itu, faktor lain yakni kurangnya atraksi malam hari di Solo yang membuat wisatawan enggan menginap.

Mereka lebih memilih menginap di daerah lain seperti Yogyakarta yang memiliki banyak atraksi malam.

"Ketika datang ke Solo atraksi lebih banyak siang hari. Solo Safari, Mangkunegaran, Masjid Raya Sheikh Zayed one day tour, menginap di Jogja. Aktivitas di Jogja malam masih ada," jelasnya. (*)