Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal Sragen

Ungkap Penyebab Keracunan Warga Sambirejo Sragen, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke Labkesda Jateng

Dinas Kesehatan Sragen sudah mengirimkan sampel makanan yang diduga membuat warga keracunan ke Labkesda Semarang. 

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Seorang warga yang diduga keracunan makanan dibawa dari posko kesehatan di rumah Bidan Desa ke Puskesmas Sambirejo, Sabtu (29/4/2023). 

Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Masih tidak diketahui secara pasti penyebab keracunan yang dialami warga Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen

Dimana, sebanyak 280 warga mengeluhkan perut mual, muntah, hingga diare mulai Jumat (28/4/2023) kemarin.

Awalnya hanya ada satu orang yang datang untuk meminta obat, tak lama ratusan warga lainnya turut berdatangan.

Mereka rata-rata mengeluhkan sakit perut setelah menyantap rendang daging sapi dari hantaran hajatan salah satu warga.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai. 

Selanjutnya, sampel tersebut hari ini akan langsung dikirim ke Labkesda Semarang. 

"Kita sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai, karena satu kotak itu ada banyak makanan, tidak hanya daging, ada nasi, ada pisang, kerupuk, kita kirim ke Labkes Provinsi," jelasnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Ratusan Warga Sambirejo Sragen Keracunan Makanan Hantaran, Hajatan Warga Tetap Digelar Besok

Lanjutnya, sampel yang diambil tidak hanya nasi boks tersebut saja. 

Melainkan, ia juga mengambil sampel air di lingkungan tempat tinggal tempat hajatan tersebut. 

"Kemudian juga air, kita ambil dari air sekitar lokasi," singkatnya. 

Sementara itu, Camat Sambirejo, Didik Purwanto mengatakan, daging sapi yang diolah warga tersebut diambil langsung dari tempat penyembelihan hewan di Sragen Kota. 

"Sekilas tadi informasi hasil dari lokasi kejadian, yang punya hajat mengatakan daging diambil dari penyembelihan, dari jagal," ujarnya.

Pada waktu itu, warga yang punya hajatan sudah membagikan 600 nasi kotak, yang diberikan kepada warga satu desa dan beberapa desa tetangga.

Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, Didik masih menunggu hasil uji laboratorium. 

"Masih dugaan, karena makanan hantaran orang punya kerja, kita belum bisa mengindikasikan apakah nasinya, apakah sayurnya, apakah lauknya belum," ujarnya. 

"Karena ini masih ada uji lab, yang hari ini oleh DKK sampling sudah ada disana, dan hari ini juga sudah dikirim ke Labkes di Semarang, nanti baru bisa memastikan, bahan apa yang menyebabkan keracunan," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved