Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Klaten

Semarak Peringatan Hari Pendidikan di Klaten : 123 Siswa Ikuti Pawai, Diantar 50 Becak Keliling Kota

Semarak peringatan hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) terasa di Kabupaten Klaten, Selasa (2/5/2023). 

Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ibnu DT
Murid Siswa-siswi sekolah dasar Swasta keliling kota naik becak hias peringati Bulan Syawal dan Hardiknas hari ini. 

Laporan wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Semarak peringatan hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) terasa di Kabupaten Klaten, Selasa (2/5/2023). 

Semarak itu bisa terlihat antusiasnya para siswa-siswi SD di Kabupaten Klaten dalam mengikuti peringatan tersebut. 

Mereka nampak antusias menaiki becak keliling kota. 

"Saat ini kami mengadakan pawai Syawalan," kata salah seorang guru pengajar SD, Ade Mariana kepada TribunSolo.com.

"Itu sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional, Alhamdulillah berjalan lancar," tambahnya.

Baca juga: Berikan Penghargaan Kepada 18 Guru dan Kepala Sekolah di Klaten, Ini Pesan Bupati Sri Mulyani

Baca juga: Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Lokasi Favorit Pemudik Lebaran 2023, Berkat Lokasi yang Strategis

Sebelum melakukan itu, para siswa-siswi SD telah lebih dulu diajak silaturahmi dengan warga sekitar sekolah dan antar kelas. 

Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan pawai menaiki becak hias keliling kota Klaten.

Adapun kurang lebih 50 becak terlibat dalam pawai tersebut.

Becak-becak tersebut dipakai untuk membawa lebih kurang 123 siswa-siswi SD mengikuti pawai.

Pawai sendiri dimulai dari sekolah yang berada di Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah.

"Selanjutnya berkeliling kota dengan rute Jalan Merbabu hingga Simpang Bramen, lalu kembali ke sekolah melewati Jalan Pemuda," ungkapnya.

Ade berharap kegiatan tersebut sebagai ajang memperkenalkan sekolah, juga sebagai pengingat kalau hari ini merupakan peringatan Hardiknas.

Betapa pentingnya pendidikan saat ini.

Selain itu juga sebagai pengenalan ke siswa terhadap transportasi tradisional yang ada di lingkungan sekitar.

"Selain itu juga agar siswa paham terhadap sekitarnya, dan tidak melupakan moda transportasi tradisional yang saat ini masih ada," ucapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved