Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Bak Semut, Ribuan Jemaah Padati Haul ke-10 KH Salman Dahlawi di Ponpes Al Manshur Popongan Klaten

KH Salman sendiri merupakan cucu dari pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Al Manshur Popongan, yakni Kyai H. Muhammad Manshur

Tribunsolo.com/Zharfan Muhana
Ribuan jemaah padati pengajian Haul ke 10 KH Salman Dahlawi, di Ponpes Popongan, Tegalgondo, Wonosari, Klaten, Kamis (11/5/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ribuan jemaah datangi pengajian haul ke-10 pengasuh pondok pesantren Al Manshur Popongan di Dukuh Popongan, Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten hari ini, Kamis (11/5/2023).

Dari pantauan TribunSolo.com, jemaah sudah memenuhi area acara utama pengajian bak semut di halaman Masjid Popongan hingga jalan sekitar pondok mulai pukul 08.00 WIB.

Bahkan hingga acara berlangsung jemaah masih banyak yang berdatangan.

Acara utama haul sendiri diisi oleh shalawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo.

Selain tempat acara utama, jemaah juga terlihat memadati komplek pemakaman Pondok Al Manshur untuk berziarah.

Salah satu kerabat KH Salman, Tamim Fadhili Munawir mengatakan kegiatan haul ke-10 ini pertama kali diadakan lagi secara besar setelah pandemi Covid-19.

Baca juga: Bangga! Atlet Pencak Silat Asal Trucuk Klaten Sumbang Emas di Ajang SEA Games 2023 Kamboja

Baca juga: Kondisi Korban Mobil Terjun ke Jurang di Klaten : Selamat, Derita Memar Perut dan Lecet di Kaki

"Baru kali ini diadakan lagi, sebelumnya hanya pengajian kecil mengundang tetangga kanan-kiri ponpes saja," ujar Tamim saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (11/5/2023).

Secara singkat, ia menjelaskan kalau KH Salman sendiri merupakan cucu dari pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Al Manshur Popongan, yakni Kyai H. Muhammad Manshur atau dikenal juga dengan sebutan Mbah Kyai Manshur.

Mbah Kyai Manshur sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh thariqah Naqsyabandiyah di wilayah Soloraya.

"Kyai Salman itu cucu Kyai Manshur, keponakan saya. Dulu lulus SD tahun 48 mau di pondokan ke Jawa Timur, tapi karena saat itu clash, ada kejadian perang di Surabaya jadi diasuh sendiri oleh Kyai Manshur," ungkapnya.

Jemaah yang datang sendiri menurut Tamim banyak dari wilayah sekitar maupun luar kota.

"Salah satunya dari Purwodadi, karena Kyai Salman dulu pernah diminta (guru spiritual) Bupati Grobogan dulu," ungkapnya.

Di sekitar lokasi pengajian, pengamanan sendiri melibatkan unsur kepolisian dan Banser.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved