Prihatin dengan Fenomena LGBT Anak di Wonogiri, Bupati Jekek Ingatkan Potensi Kenaikan HIV/AIDS

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Fenomena kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) pada anak ditemukan di Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengaku prihatin dengan fenomena tersebut.

Menurutnya LGBT tidak mengenal daerah, usia hingga strata karena LGBT disebabkan oleh beberapa faktor.

Misalnya adanya sesuatu yang kurang ideal dalam diri seseorang, lingkungan maupun cara seseorang memaknai modernisasi, bisa menjadi faktor pendorong seseorang menjadi LGBT

"Ini kita sampaikan di forum supaya masyarakat paham dan mengetahui lebih awal. Sekaligus bisa melakukan langkah pencegahan. Oh sesuatu yang tidak wajar, sudah masuk di Wonogiri," jelasnya, kepada TribunSolo.com, Senin (22/5/2023).

Bupati meminta semua pihak berkoordinasi agar demokrasi tersebut bisa ditangani dengan baik.

Seseorang yang terindikasi LGBT bisa diberi pendampingan dan konseling.

Baca juga: Dampak Negatif Aplikasi Kencan, Jadi Media Bertemunya LGBT di Kalangan Remaja Wonogiri 

Dia menilai ada tantangan tersendiri untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait LGBT.

Akan dibentuk pola komunikasi agar pencegahan bisa diterima masyarakat

"Dulu ada sekitar delapan anak, 2021 lalu. Tapi kalau perlembangannya, monitoring dari Dinsos saat ini memang agak mengkhawatirkan. Nanti akan kita verifikasi ulang," kata dia.

Jekek, begitu juga dia disapa mengatakan hingga saat ini dampak sosial LGBT belum terasa.

Namun dikhawatirkan adalah aktivitas seksual LGBT yang berpotensi meningkatkan jumlah kasus HIV/AIDS.

"Kalau diskriminasi tidak ada. Pendekatan dilakukan berbasis kultural. Jangan sampai ada diskriminasi," pungkasnya.

(*)