Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keracunan Massal Sragen

Puluhan Warga Sumberlawang Sragen Keracunan, Bagaimana Nasib Acara Pernikahan di Sragen?

Pernikahan di Sragen yang menyebabkan puluhan warga keracunan bakal tetap berlangsung. Proses masaknya akan didampingi ahli gizi.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Pasien diduga mengalami keracunan makanan dari tempat hajatan salah satu warga di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen saat ditemui di Puskesmas Sumberlawang, Jumat (2/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 39 warga di Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen diduga mengalami keracunan. 

Mereka diduga keracunan usai menyantap nasi hantaran dari acara salah satu hajatan warga Desa Kacangan.

Hajatan tersebut merupakan acara pernikahan yang baru akan digelar pada Minggu (4/6/2023) esok.

Meski begitu, acara pernikahan tersebut akan tetap dilangsungkan.

Kepala Puskesmas Sumberlawang, Rita Ernawati mengatakan pihaknya sudah membentuk tim khusus. 

Tim khusus tersebut terdiri dari ahli gizi hingga Bhabinkamtibmas yang akan mengawasi proses memasak.

Baca juga: Kondisi Warga Keracunan di Sumberlawang Sragen: Masih Lemas, Ada yang Sudah Boleh Pulang

"Kami sudah melakukan sosialisasi, pada saat memasak nanti akan didampingi ahli gizi hingga Bhabinkamtibmas, mulai hari Sabtu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (2/6/2023). 

Menurutnya dengan pendampingan tersebut, akan terpantau proses memasaknya, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali. 

"Jam memasaknya sudah disepakati jam sekian, mulainya hari Sabtu, paling tidak dengan pendampingan akan terpantau," pungkasnya. 

Sementara itu, dari 39 warga, ada 11 orang yang menjalani rawat inap baik di Puskesmas maupun di klinik. 

Hingga Jumat siang, tidak ada lagi tambahan warga yang mengeluhkan sakit.

Sementara itu, satu pasien rawat inap sudah diperbolehkan pulang. 

Pusing

Korban keracunan makanan di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen mengungkap mengalami pusing hingga diare usai menyantap olahan daging ayam hingga sayur buncis.

Seorang warga, Giyem (69) menceritakan ia makan nasi punjungan dari acara hajatan yang akan digelar warga tetangga desa.

Ia menerima nasi punjungan tersebut pada Selasa (30/5/2023).

Giyem baru makan nasi tersebut selepas maghrib. 

"Yang saya makan itu nasi,  tahu satu potong, ayam satu potong, sayur buncis, sambal goreng, sambal kentang goreng, sama kerupuk," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (2/6/2023). 

Hingga Rabu (31/5/2023) subuh, Giyem belum merasakan apa-apa dan dia masih beraktivitas normal. 

Giyem masih bisa memasak air dan memberi makan ayam pagi itu. 

Siang harinya, Giyem mulai mengeluhkan pusing seperti berputar-putar.

Ia pun kemudian membeli obat di warung.

Baca juga: Kondisi Warga Keracunan di Sumberlawang Sragen: Masih Lemas, Ada yang Sudah Boleh Pulang

Sesampainya di warung, Giyem malah muntah-muntah dan kemudian dikerok (kerokan) oleh pemilik warung. 

"Pas beli obat di warung, malah muntah-muntah, dikeroki sama pemilik warung, terus pulang, muntah-muntah lagi, dipijat juga tidak mempan," jelasnya. 

Ketika mual, Giyem tidak bisa mengeluarkan isi perutnya. 

Karena terjadi berulang kali, akhirnya Giyem merasa lemas dan berobat ke Puskesmas. 

"Sekarang masih lemas, sudah dua malam ini," ujarnya. 

Pasien lainnya, Parmi (65) merasa keringat dingin menyerang tubuhnya pada Rabu siang. 

Padahal Giyem menuturkan tidak makan nasi punjungan, hanya minum air putih dan makan roti.

Giyem sendiri merupakan tetangga pemilik hajatan.

"Saya lemas, terus muntah, keringat dingin, terus mual tapi tidak bisa keluar," kata Giyem. 

"Tapi saya tidak makan nasi punjungan, hanya kremikan (camilan), minum air putih, roti dan pisang," tambahnya. 

Menurutnya, tetangganya itu akan menggelar hajatan pernikahan yang akan digelar pada Minggu (4/6/2023) mendatang. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved