Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Tren Sekolah Ikut-ikutan Pakai Prosesi Wisuda, Gibran Ingatkan Jangan Sampai Bebani Orangtua

Maraknya trend wisuda di jenjang pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi sorotan Gibran.

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui TribunSolo.com, Senin (12/6/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Maraknya trend wisuda di jenjang pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi sorotan tersendiri bagi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Apalagi tren wisuda di jenjang sekolah itu dikabarkan menggunakan dana dari kantong pribadi orang tua siswa.

Saat dimintai tanggapan terkait tren wisuda di tingkat sekolah, Gibran pun sempat terkejut.

"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Cerita Sedih Pendidikan untuk Kaum Miskin di Solo: Banyak Warga Mengadu, Tak Bisa Tebus Rapor Anak

Baca juga: Viral Siswa SD di Surabaya Karya Wisata ke Jepang, Kepala Sekolah Ungkap Fakta Sebenarnya

Namun demikian, Gibran menyerahkan kembali ke pihak sekolah dan orang tua siswa.

"Ya sak-sak e. Ya kalau orang tuanya nggak protes yo rapopo tapi nggak harus di hotel," tambah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Sementara itu banyaknya acara di luar kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa juga disoroti Gibran.

Salah satunya kegiatan seperti outbond yang juga berpotensi menjadi beban tambahan biaya sekolah bagi orang tua siswa.

Wali kota Solo itupun menghimbau agar hal-hal demikian tidak membebani orang tua siswa.

"SD? Protes-protes? Ya nanti tak cek e ya, pokoknya jangan sampai membebani orang tua murid lah ya," ucap Gibran.

"Jangan terlalu berlebihan juga lah ya," tambahnya.

Tanggapan Kemendikbud

Sementara itu, acara wisuda kelulusan untuk siswa di jenjang pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA memang tengah menjadi topik yang ramai dibahas belakangan ini. 

Itu pun mendapat respons dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). 

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto buka suara terkait polemik wisuda jenjang sekolah.

Baca juga: Disdikbud Karanganyar Tak Wajibkan Sekolah Gelar Acara Pelepasan Siswa dan Tak Boleh Pakai Dana BOS

Baca juga: PPDB SD Negeri Wonogiri Dimulai, Sekolah Diminta Pro Aktif, Tawarkan Program Agar Tarik Minat Siswa

Menurut Anang, kegiatan wisuda dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan kegiatan yang opsional.

Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.

"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang, Selasa (13/6/2023) dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orangtua.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved