Klaten Bersinar

Makna Logo Hari Jadi Klaten ke-219 yang Resmi Diluncurkan, Ketahui Filosofi Gunungan Wayang

Dokumentasi Diskominfo Kebupaten Klaten
Logo Hari Jadi Klaten ke-219 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Klaten tahun ini memperingati hari jadinya yang ke-219 tepat pada hari Rabu (28/07/2023) mendatang.

Untuk menyemarakkan perayaan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membuat tema khusus.

Dilansir dari laman klatenkab.go.id, perayaan hari jadi tahun ini mengangkat tema "Saiyeg Saeka Praya".

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Wanti-wanti Calhaj Asal Klaten untuk Perbanyak Minum Zamzam Agar Tak Dehidrasi

Tema "Saiyeg Saeka Praya" sendiri merupakan ungkapan Bahasa Jawa yang memiliki makna semangat gotong-royong, bahu-membahu dengan tekad yang kuat menuju ke tujuan yang sama.

Tak hanya tema, tahun ini juga menggunakan logo khusus seperti tahun-tahun sebelumnya.

Logo tersebut juga mengisyaratkan makna yang dalam.

Pada logo tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yakni, bentuk gunungan wayang pada bagian atas, tengah merupakan angka 219 sedangkan yang berada paling bawah merupakan cempurit wayang dan ornamen lengkung.

Bentuk Gunungan Wayang mempresentasikan Klaten sebagai kabupaten yang kaya akan peninggalan Budaya Jawa.

Selain itu, juga banyak kesenian serta seniman budaya yang berasal dari Kabupaten Klaten.

Angka 219 melambangkan usia Kabupaten Klaten yang telah berdiri sejak 28 Juli 1804.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Resmikan Pasar Kridomulyo Prambanan, Berharap Bisa Perkuat Ekonomi Masyarakat

Bagian terakhir adalah Cempurit Wayang dan Ornamen Lengkung.

Cempurit Wayang adalah bagian dari wayang kulit yang berfungsi untuk menancapkan wayang supaya wayang berdiri kokoh.

Sedangkan bentuk cempurit dan ornamen lengkung mempresentasikan harapan agar Kabupaten Klaten tetap kokoh berdiri tanpa meninggalkan identitas dan kekayaan lokal namun tetap lentur atau luwes mengikuti perkembangan zaman. (*/adv)