Klaten Bersinar
BASP Goes to School di Klaten, Anggota DPD RI Casytha Gelorakan Semangat Kebangsaan pada Pelajar
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Hari pertama roadshow Beri Aku Satu Pemuda (BASP) Goes to School bertempat di SMK N 1 Juwiring dan SMK N 1 Jogonalan disambut antusias oleh para siswa.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMK N 1 Juwiring, Yulius Widiyanto mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada sekolahnya sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut.
"Terlebih lagi, kegiatan tersebut merupakan percontohan yang nantinya akan diterapkan ditingkat nasional," ucap Yulius Widiyanto.
Pada kesempatan itu, Yulius mengatakan jika peserta yang hadir tak hanya berasal dari SMK N 1 Juwiring saja, namun kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh siswa dari SMA Muhammadiyah 2 Delanggu, SMK Pembangunan Delanggu, SMA N 1 Ceper dan SMA N 1 Wonosari.
Baca juga: Jangan Lewatkan Roadshow BASP Goes to School, Dihadiri Anggota DPD RI Casytha Arriwi & Bupati Klaten
"Beri aku sepuluh pemuda maka akan aku guncangan dunia," Yulius menirukan kalimat Bung Karno.
"Kami serahkan 100 pemuda ini untuk mengguncangkan dunia. Semua siapp??," pungkasnya di iringi jawaban siap dari para siswa.
Sementara itu, sambutan Bupati Klaten, Sri Mulyani yang dibacakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan, Pandu Wirabangsa menyampaikan apresiasi kepada founder BASP sekaligus Anggota DPD RI, Casytha Arriwi Kathmandu.
Atas terpilihnya Kabupaten Klaten sebagai pilot project kegiatan tersebut.
Pandu mengungkapkan jika kemajuan zaman saat ini bagai pisau bermata dua yang berarti memiliki sisi positif dan negatif.
Baca juga: Bantu Daerah Kekurangan Air, Polres Klaten Salurkan 15 Tangki Air Bersih, Bidik Wilayah Kemalang
Diantara efek negatif yang kita temui adalah penyalahgunaan narkoba, bullying, konflik antar pelajar, radikalisme dan terorisme.
Untuk menangkal itu, perlunya memiliki wawasan kebangsaan khususnya untuk generasi penerus bangsa, terlebih Kabupaten Klaten didominasi warga dengan usia produktif.
"Oleh karena itu, wawasan kebangsaan yang di usung BASP Goes to School merupakan jawaban bagi generasi muda dan penerus bangsa."
"Kami yakin dengan semakin kuat dan kokohnya tentang pemahaman wawasan kebangsaan, akan menjadi benteng kita semua dari pengaruh negatif (agar) bisa kita hindari," tegas Pandu Wirabangsa.
Untuk itu, ia berpesan agar generasi muda tidak menyia-nyiakan masa muda dengan hal negatif.
"Belajarlah dari Bung Karno. Bung Karno adalah pejuang dan pembelajar. Bung Karno tidak mengenal rebahan, tidak mengenal mager."
"Tapi masa mudanya di isi dengan belajar, menulis dan berguru kepada banyak tokoh serta aktif di organisasi," pungkasnya.
Baca juga: Dishub Klaten Bangun Lampu Lalu Lintas di Simpang Empat Bugisan Prambanan, Untuk Cegah Kecelakaan
Sementara itu, antusiasme siswa dari berbagai sekolah itu terlihat saat sesi paparan materi yang diberikan oleh 3 narasumber.
Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP, Edi Subowo, Anggota DPD RI, Casytha Arriwi Kathmandu dan Plt Sekretaris Kesbangpol, Bambang Tri Purwanto.
Terlebih saat Casytha Arriwi memberikan materi sekaligus melakukan tanya jawab.
Beberapa siswa secara bergantian menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Casytha yang berhubungan dengan wawasan kebangsaan.
Selain itu ada pula lomba cosplay menjadi Bung Karno dimana satu diantaranya mendapatkan apresiasi lantaran menggunakan kostum serba putih lengkap dengan hitam khas Bung Karno.
Ditemui usai kegiatan, Founder BASP sekaligus Anggota DPD RI, Casytha Arriwi Kathmandu mengungkapkan jika kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam memperingati Bulan Bung Karno sekaligus bulan lahirnya Pancasila.
Oleh karena itu, BASP Goes to School dilakukan ke sekolah-sekolah untuk membumikan Pancasila.
"Indonesia dengan bonus demografi tinggi dimana anak muda ini tinggi sekali."
"Harapannya, anak-anak muda bisa mempertebal nasionalisme dengan tahu sejarah tentang dasar negara Indonesia bagaimana Indonesia berdiri," jelasnya.
Selain itu, terpilihnya Kabupaten Klaten sebagai pilot project BASP Goes to School untuk membangun nasionalisme di kalangan anak muda.
"Tadi disampaikan bahwa radikalisme di Indonesia cukup banyak khususnya di Kabupaten Klaten cukup tinggi."
"Untuk itu kita ingin membangun semangat nasionalisme, pluralisme dan memberikan kesadaran kepada adik-adik semua bahwa Indonesia memang berbeda-beda dan ini merupakan ciri khas Indonesia," jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan pilot project itu guna melihat sikap anak muda dalam menerima materi soal wawasan kebangsaan di Kabupaten Klaten.
"Tanggapan dari anak-anak muda cukup bagus, excited dan semangat, terlebih untuk menerima hal-hal baru pengetahuan tentang wawasan kebangsaan mereka cukup terbuka," pungkasnya.
Sebagai informasi bahwa kegiatan tersebut akan digelar selama 3 hari (21-23/6/2023) itu menyasar sejumlah sekolah tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Klaten.
Nantinya Founder BASP sekaligus Anggota DPD RI, Casytha Arriwi Kathmandu akan memaparkan materi bertema wawasan kebangsaan sekaligus mengenalkan BASP secara langsung kepada siswa di sekolah tersebut.
Tak hanya itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga akan memberikan materi dengan tema kebangsaan.
(*/adv)