Sudamala, Kisah dari Tanah Jawa yang Dipentaskan di Pura Mangkunegaran dengan Bahasa Jawa Kuno

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Event bertajuk 'Satu Dalam Cinta' dibuka dengan gelaran pertunjukan Sudamala : Dari Epilog Calonarang, di Pura Mangkunegaran, Jumat (23/6/2023).

Kisah dari tanah Jawa yang dibawa ke Bali dan dikembalikan ke Jawa dalam bentuk pertunjukan itu sarat akan makna dan pesan.

Salah satu pemain Sudamala, Jru Mangku Serongga menjelaskan makna dan pesan dari salah satu adegan yang menampilan keris ditancapkan di dada.

"Adegan dimana saat pemain menampilkan keris di dada, merupakan simbol dari memusnahkan hawa nafsu yang ada di dalam diri sendiri," terangnya, Jumat (23/6/2023).

Itu bisa diartikan atau diterjemahkan bagaimana kita bisa mengintropeksi diri dan bisa mengatasi semua hal-hal yang kotor pada dalam diri kita.

Baca juga: Sudamala Buka Event Satu Dalam Cita Pura Mangkunegara : 106 Seniman Bali Tumpahkan Performa Terbaik

Di sisi lain, produser pertunjukan ini, Nicholas Saputra menambahkan review pembukaan 'Satu Dalam Cinta' dengan diawali pertunjukan Sudamala merupakan pentas kedua kalinya.

"Ini adalah pentas kedua kami, yang pertama kami lakukan di Jakarta, Desember tahun lalu," ujar Nicholas Saputra.

"Ini sebenarnya cerita yang asalnya dari Jawa (Kediri), lalu cerita itu di bawa ke Bali dan berkembang menjadi sebuah pertunjukan," lanjutnya.

Sedangkan, bahasa yang digunakan dalam pertunjukan tersebut merupakan bahasa Kawi (Bahasa Jawa Kuno).

Nicholas menuturkan, proses persiapan pertunjukan pada malam ini hanya dua bulan.

"Persiapan selama dua bulan secara intensif, tetapi dari ide satu tahunan lah," tuturnya.

(*)