Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Potret Gerebeg Besar Keraton Solo : Gunungan Hasil Bumi Ludes, Warga Berebut Berkat

Gerebeg besar diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis (29/6/2023).

Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Andreas Chris
Masyarakat dan Abdi Dalem Keraton Surakarta mengelilingi gunungan dalam Tradisi Gerebeg Besar yang dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta di Masjid Agung, Kamis (29/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gerebeg besar diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis (29/6/2023).

Acara arak-arakan dan pembagian gunungan dari hasil bumi ini merupakan tradisi yang telah dijalankan oleh Keraton Surakarta ratusan tahun.

Diawali dari Kori Kamandungan, arak-arakan gunungan dibawa menuju Masjid Agung Keraton Surakarta melalui alun-alun Utara.

Tradisi seperti ini menarik perhatian masyarakat, tidak hanya untuk menyaksikan parade dari ratusan abdi dalem keraton.

Tetapi ada pula masyarakat yang datang untuk ikut memperebutkan gunungan dari hasil bumi baik yang masih mentah maupun sudah berupa makanan matang.

"Ini wujud syukurnya Sinuhun (Raja) Keraton Surakarta atas berkah-berkah Allah SWA, Tuhan Yang Maha Esa (YME)," Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat.

Baca juga: Prosesi Penyembelihan Sapi Kurban Jokowi di Masjid Agung Keraton Solo Jadi Tontonan Masyarakat

Baca juga: Masjid Sheikh Zayed Solo, Salat Idul Fitri Dihadiri Jokowi dan Ganjar, Salat Idul Adha Tanpa Pejabat

Dua gunungan yang dibawa ini disebut Dani bermakna keseimbangan alam.

"Maknanya alam itu semuanya seimbang, jadi ada laki-laki dan perempuan atau ada siang ada malam dan lain sebagainya, jadi merupakan harmoni dan harmoni ini selalu kita jaga," tambah Dia.

Sementara untuk isi gunungan dalam kirab Gerebeg Besar sendiri ada berbagai macam.

"Ada yang isinya makanan matang, terus ada yang isinya makanan mentah. Jadi ada Polo Kependem, Polo Gumantung dan Polo Kesimpar yang melambangkan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang," jelas Dani.

Sejumlah gunungan itupun usai didoakan di Masjid Agung langsung menjadi bahan rebutan masyarakat yang hadir.

Salah satunya adalah Setyo Wibowo yang merupakan warga asal Pasar Kliwon.

"Ini dapat timus, dapat serundeng dapat kacang panjang," ucapnya.

Secara khusus ia datang ke Masjid Agung untuk ikut memperebutkan gunungan dari Keraton Kasunanan Solo.

"Untuk ngalem berkah, untuk keluarga dan anak-anak," tambahnya.

Makanan yang didapat ini nantinya bakal dibagi untuk keluarga termasuk untuk dikonsumsi.

"Nanti ini biar dinikmati anak-anak dan dimasak istri di rumah," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved