Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Aturan Uji Praktik SIM di Sragen Belum Ada Perubahan, Pelatihan Gratis di Polres Masih Dilayani

Di Sragen pendaftaran sim masih tetap menggunakan jalur zig-zag. Namun, warga bisa mendaftar untuk latihan terlebih dahulu.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Arena uji praktik SIM untuk sepeda motor di Kantor Pelayanan SIM Polres Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Ujian praktik pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) kini ramai dibicarakan.

Dimana, banyak warga yang mengeluh karena selalu gagal ketika melintas di jalur zig-zag dan angka delapan.

Mendengar keluhan warga tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta ujian praktik SIM untuk dikaji ulang.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Abipraya Guntur Sulatiasto mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Korlantas Polri.

Sehingga, saat ini ujian praktik SIM di Sragen belum berubah atau masih mengikuti aturan yang berlaku.

Lanjut AKP Abipraya, bagi warga Sragen yang takut gagal ketika mengikuti ujian praktik tersebut, bisa mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

Dimana, pelatihan tersebut sifatnya sore dan dilaksanakan pada sore hari.

“Kita masih buka pelayanan pelatihan SIM, dari Senin sampai Jumat, jam 15.00 WIB atau setelah selesai pelayanan, dan gratis,” katanya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Penjelasan Polres Sragen soal Berita Viral 6 Kapolsek Tak Lolos Ujian SIM Zigzag: Itu Peristiwa 2017

Pelatihan tersebut bisa diikuti siapa saja, terutama bagi pemula yang hendak mendaftar SIM.

Sebelum mengikuti pelatihan, pemohon harus mendaftar terlebuh dulu di loket pendaftaran di Kantor Pelayanan SIM Polres Sragen.

Jika data sudah terkumpul, baru akan ditentukan kapan waktu pelatihan yang bisa diikuti.

Pelatihan bisa langsung dilakukan di hari yang sama saat mendaftar, atau bisa hari lain menyesuaikan banyaknya pendaftar.

“Siapa saja boleh ikut pelatihan, dalam sehari itu sebenarnya kita tidak batasi, hanya waktunya kan bergantian, kalau sehari lebih dari 50 orang waktunya yang tidak cukup, makanya nanti kita tidak batasi, tapi kita jadwal dulu,” terangnya.

Dalam sehari, rata-rata jumlah warga yang ikut pelatihan SIM ada 5-10 orang.

Kebanyakan yang mengikuti pelatihan adalah para pemula, yang dilakukan sebelum membuat permohonan pembuatan SIM.

“Yang daftar pemula semuanya, ingin nyobain dulu, ingin merasakan dulu, rata-rata memang yang belum mendaftar SIM, kalau sudah bisa, mereka baru mendaftar SIM,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved