Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Rombongan MI di Sragen

Sopir Ngantuk, Elf Angkut Rombongan Madrasah Kecelakaan di Tol Sragen: Mobil Sampai Menancap di Truk

Ketika tiba di KM 536.600, tepatnya di Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen diduga sopir mengantuk.

|
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi mobil elf dari samping usai terlibat kecelakaan maut di Jalan tol Solo-Ngawi, Kamis (6/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kecelakaan yang dialami rombongan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Kecamatan Ajibaran, Kabupaten Banyumas ternyata disebabkan karena sopir mengantuk.

Dimana, sebelum kejadian rombongan Kepala MI asal Banyumas tersebut naik mobil Elf bernomor polisi K 7534 OF.

Dalam mobil elf tersebut terdiri dari 14 orang, yang terdiri dari 11 kepala MI, seorang pengawas sekolah dan 2 sopir.

Kejadian nahas tersebut, melibatkan satu unit truk tronton pengangkut pakan ternak yang bernomor polisi H 1981 CA.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Iptu Irwan Marviyanto mengatakan awalnya kedua kendaraan melaju dari arah Ngawi menuju Solo.

Keduanya melaju di lajur satu atau di lajur lambat.

Kemudian, ketika tiba di KM 536.600, tepatnya di Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen diduga sopir mengantuk.

Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut di Jalan Tol Solo-Ngawi di Sragen, Dua Orang Sopir Tewas

"Menjelang kejadian, diduga dari pengemudi kendaraan elf kurang konsentrasi, sehingga pada saat jarak sudah dekat, akhirnya tidak bisa menghindar," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (6/7/2023).

"Akhirnya mobil elf membentur bak belakang dari truk tronton," imbuhnya.

Akibat kejadian tersebut, seorang sopir dan sopir pengganti yang duduk di paling depan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Identitas korban meninggal dunia adalah Darsikin (43) yang merupakan sopir, dan Sukiman (32) seorang sopir pengganti.

Kedua korban meninggal dunia diketahui sama-sama warga Kecamatan Ajibaran, Kabupaten Banyumas.

Selain itu, dari kejadian kali ini juga mengakibatkan 12 penumpang lainnya luka-luka.

"Di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen ada 3 korban luka yang dirawat disana, kemudian 4 orang di RS Ibnu Sina Sragen, dan sisanya di RS Amal Sehat," pungkasnya.

Sementara itu, sopir truk tronton bernomor polisi H 1981 CA, Darto mengatakan pukul 05.00 WIB, ia tengah melaju dengan kecepatan normal yakni 50-60 kilometer/jam.

Baca juga: Firasat Siti Sebelum Kecelakaan Rombongan Kepala MI di Jalan Tol Solo-Ngawi, Banyak Ambulans Lewat

Kemudian, tiba-tiba ia mendengar bunyi ledakan kemudian Darto menepikan truknya secara perlahan.

"Jam 05.00 WIB pagi saya jalan dengan kecepatan 50-60 kilometer/jam, saya kaget, dengar bunyi duaarrr, saya minggir sedikit-sedikit," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (6/7/2023).

Awalnya, ia mengira suara ledakan tersebut berasal dari ban pecah. Namun, ketika Darto memeriksa tidak ada ban yang pecah.

Darto pun kaget melihat bagian kolong truknya sudah ada mobil yang tertancap.

"Saya cek saya lihat, saya kira roda saya yang pecah, saya cek di sebelah tidak ada, nggak tahunya ada mobil sudah nancap," jelasnya.

"Waduh, saya langsung lari, saya ketakutan sendiri, saya dengar banyak yang minta tolong, saya tidak berani mendekat," jelasnya.

Darto sempat meminta bantuan kepada pengendara yang lewat, namun tidak ada yang berhenti.

Setengah jam kemudian, bantuan dari petugas Jalan Tol, polisi hingga ambulans datang.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved