Klaten Bersinar

Gerakan Kemis Ora Nyego di Klaten, Bupati Sri Mulyani Sebut Sebagai Antisipasi Kemarau Panjang

Dokumentasi Diskominfo Klaten
Bupati Klaten, Sri Mulyani saat meluncurkan Gerakan Kemis Ora Nyego, di Halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Gerakan Kamis Ora Nyego atau Kamis Tanpa Makan Nasi diluncurkan Bupati Klaten, Sri Mulyani di tengah ancaman kemarau panjang akibat fenomena El Nino. 

"Iya ini memang dalam rangka menghadapi (fenomena) El Nino," tegas Sri Mulyani.

"Ini adalah salah satu program untuk mengantisipasi jika terjadi El Nino, di mana jika El Nino terjadi maka akan ada kemarau panjang." 

"Sehingga membuat sulit tanam, jika sudah tanam maka kalau tidak tanam makan tidak akan panen," jelasnya.

Baca juga: Bupati Sri Mulyani Luncurkan Gerakan Kamis Ora Nyego dan Serahkan Alsintan kepada Petani Klaten

Program "Kemis Ora Nyego" sendiri merupakan inovasi yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten. 

Oleh karena itu, Bupati Klaten menegaskan bahwa anjuran tersebut juga berlaku untuk produk yang diolah dengan bahan dasar beras, seperti lontong, bubur dan lain sebagainya. 

Nantinya, gerakan tersebut akan ia implementasikan di seluruh wilayah Kota Bersinar. 

"Sekarang kita luncurkan, nantinya kita akan meminta camat untuk mensosialisasikan ke tingkat bawahnya hingga sampai ke tingkat masyarakat luas." 

"Yang artinya tidak mengkonsumsi nasi di hari Kamis, syukur-syukur kalau di hari Kamis masyarakat lebih memilih untuk berpuasa," harapnya.

Baca juga: Klaten Negatif Antraks, Sekda Jajang Prihono Sebut Sejumlah Langkah Preventif Telah Disiapkan

Lebih lanjut ia memberikan sejumlah bahan pangan alternatif yang bisa dikonsumsi menggantikan beras. 

"Sebagai pengganti tidak makan nasi ada ketela ada jagung, umbi-umbian atau sukun." 

"Semua itu kan bisa digunakan untuk menggantikan nasi," tegas Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani mengungkapkan, pengambilan langkah tersebut juga disiapkan sebagai solusi jangka panjang agar masyarakat bijak dalam konsumsi beras. 

"Hal itu juga bisa menjadi solusi di mana saat harga barang (beras) cukup tinggi," terangnya.

"Karena jika El Nino terjadi secara otomatis akan ada keterbatasan dalam melakukan kegiatan cocok tanam atau panen, dan langkah ini bisa dijadikan sebuah solusi jika terjadi kau yang panjang dengan mengkonsumsi pangan atau karbohidrat non beras," jelasnya. 

Lebih lanjut, Mulyani juga akan mensosialisasikan gerakan tersebut secara masif melakui camat hingga kepala desa. 

Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi terkait penerapan kebijakan tersebut di lingkungan Pemkab Klaten.

"Gerakan ini akan dimulai hari ini (Kamis 13/07/2023). Termasuk nanti kegiatan pemerintahan yang menghadirkan konsumsi akan kita gali terus dan persiapkan."

"(Khususnya) kalau ada kegiatan di hari Kamis (makanan yang disajikan tidak ada yang menggunakan olahan beras)," pungkasnya. 

Untuk diketahui bahwa untuk mendorong terwujudnya program Klaten mandiri pangan (Mapan), Bupati Klaten, Sri Mulyani serahkan sejumlah bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) sekaligus meluncurkan gerakan "Kamis Ora Nyego".  

Dengan total mencapai Rp 11 miliar, bantuan diberikan secara simbolis di Halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Kamis (13/7/2023).

Diungkapkan Sri Mulyani, dengan adanya penyerahan bantuan alat pertanian dengan total nilai lebih dari Rp 11 miliar kepada para petani Kabupaten Klaten. 

(*/adv)