Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liga 1

Laga Persik Kediri Vs Arema FC Diwarnai Kericuhan Suporter, Manajemen Singo Edan Minta Maaf

Mereka mengaku sangat menyayangkan insiden yang terjadi. Manajemen sepakat segala bentuk perbuatan yang melanggar regulasi tidak boleh dinormalisasi.

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
Kompas.com
Kericuhan suporter di pertandingan Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/2023) 

TRIBUNSOLO.COM - Kericuhan antar suporter terjadi pada pertandingan antara Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Brawijaya, Sabtu (15/7/2023) sore.

Diketahui ada sejumlah oknum pendukung Arema FC yang menyusup ke dalam stadion, padahal ada larangan pendukung tim tamu datang ke stadion.

Pihak Panpel Persik menyebut kesulitan mengidentifikasi sejumlah oknum suporter itu karena tak membawa atribut.

Baca juga: Insiden Kericuhan Suporter di Laga Persik Kediri Vs Arema FC Bikin Erick Thohir Geram

Baca juga: Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC, Thomas Doll Buka Suara Soal Potensi Debut Maciej Gajos

"Kebetulan mereka itu tidak berpakaian atribut Arema, jadi siapa pun boleh masuk ternyata multi-penduduk, bukan Malang saja, tetapi ada Aremania di daerah luar Malang," ujar Tri Widodo, selaku ketua Panpel Persik.

Kondisi itu membuat manajemen Arema FC buka suara. Mereka mengaku sangat menyayangkan insiden yang terjadi.

Manajemen sepakat segala bentuk perbuatan yang melanggar regulasi tidak boleh dinormalisasi.

"Mungkin berlebihan jika mereka disebut demikian, tetapi jika memang pendukung Arema FC, kami memohon maaf," kata manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

"Kami masih sangat menghargai karena murni kedatangan mereka lantaran hati nurani mereka yang ingin memberikan dukungan kepada tim kesayangannya untuk memberikan dukungan langsung ke tribune," katanya.

Baca juga: Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC, Thomas Doll Buka Suara Soal Potensi Debut Maciej Gajos

Baca juga: Jadwal Liga 1 Malam Ini: Persija Jakarta Ditantang Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga

Menurutnya penerapan regulasi di level suporter tidak bisa dilakukan secara instan.

Selama proses adaptasi pun, kata dia, tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan kesadaran individu karena banyak faktor yang mempengaruhi.

"Terkait larangan fans tandang sesuai regulasi itu butuh proses, tentunya untuk adaptasi dan kami dari klub akan bantu untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.

"Termasuk bagaimana sistem penjualan tiket secara online mengatur itu semua sehingga antisipasi bisa dilakukan untuk identifikasi lebih awal siapa saja yang masuk ke dalam stadion," imbuh dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved