Klaten Bersinar
Sosok Wamendes PDTT Prof Paiman Raharjo di Mata Bupati Klaten Sri Mulyani: Orang yang Sangat Humble
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Profesor Paiman Raharjo yang baru kemarin dilantik, bukanlah sosok yang baru bagi Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku dekat dengan pria yang berasal dari Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten yang kini telah menjadi sosok perantau sukses asal Klaten.
"Saya mengenal prof paiman itu sangat dekat," jelas Sri Mulyani.
Mulyani mengatakan jika dirinya selalu berkomunikasi dengan Professor berumur 55 tahun telah sukses menjadi tokoh yang membanggakan Kota Bersinar.
Baca juga: Harapan Bupati Sri Mulyani untuk Prof Paiman Raharjo yang Resmi Jadi Wamendes PDTT
"Meski beliau berada di Jakarta tapi komunikasi kami aktif, beliau WA selalu saya tanggapi. Bahkan kemarin mengundang saya lewat WA, saya juga datang ke acara itu," tambahnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkap sosok Wamendes PDTT di mata-nya.
"Beliau orang yang sangat humble. Beliau juga sangat menikmati setiap langkah atau tahapan hidup yang telah dijalani dengan rasa syukur," ungkapnya.
Dengan kerendahan hatinya, Mulyani mengatakan bahwa Professor Paiman merupakan contoh pribadi orang jawa.
"Beliau betul-betul baik, ramah, njawani (pribadi jawa), dan sangat pantas diamanahi jabatan itu," harapnya.
"Selain itu juga beliau itu orang yang entengan (ringan tangan)," tambahnya.
Sebagai Cowok Klaten atau Coklat, panggilan khusus yang selalu ia berikan kepada warga asli Kabupaten Klaten, ia berharap kisah suksesnya dapat di ikuti generasi muda di Kota Bersinar.
Baca juga: Bangganya Bupati Sri Mulyani, Cowok Klaten Alias Coklat Mampu Duduki Posisi Wakil Menteri
Ia berharap, torehan tinta emas yang Profesor Paiman berhasil lakukan, dapat menjadi contoh bagi generasi penerus bangsa, khususnya anak muda di Kabupaten Klaten.
"Bahwa siapapun berhak memperoleh pendidikan dengan kondisi apapun, tidak ada batasan ekonomi, sosial bahkan usia."
"Karena pada dasarnya setiap warga negara memiliki hak yang memperoleh pendidikan. Apapun statusnya," tegasnya.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah melihat perjuangan Profesor Paiman dalam menempuh pendidikan untuk menaikkan strata sosialnya.
Ia menegaskan agar anak muda sebagai generasi penerus masa depan bangsa tidak boleh menyerah.
Mereka harus semangat, karena belajar tidak mengenal waktu atau usia.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Luncurkan Gerakan Kamis Ora Nyego dan Serahkan Alsintan kepada Petani Klaten
"Tentunya ini sebagai salah satu contoh. Ini sesuatu yang membanggakan, dari seorang yang gigih belajar." jelasnya.
Menurutnya, kondisi ekonomi orang biasa tapi memiliki semangat belajar yang gigih, sehingga bisa menjadi seorang profesor bahkan menjadi rektor Universitas Mustopo Beragama hingga akhirnya diberi amanah oleh Presiden menjadi Wamendes PDTT.
"Dari proses yang berliku dan terjal, menghasilkan sesuatu yang luar biasa, sehingga ini patut di contoh generasi muda," ucapnya.
"Jadi orang sukses itu tidak harus kaya, siapapun memiliki hak yang sama, hak itu dimiliki siapapun yang mau meraih kesempatan itu untuk belajar, belajar dan belajar," pungkasnya.
(*/adv)