Berita Klaten
49 Mahasiswa STIA Madani Klaten Diwisuda, Salah Satunya Pengusaha Cor Logam Beristri 3, Anaknya 18
Sukadi sendiri memiliki tiga istri dan 18 anak, serta tinggal di rumah masing-masing di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Penulis: Zharfan Muhana | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada yang unik dari wisuda puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Madani Klaten, yang di gelar di Tjokro Hotel, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, hari ini, Selasa (25/7/2023).
Satu dari 49 mahasiswa yang diwisuda adalah pengusaha cor logam yang beristri tiga bernama Haji Sukadi (56).
Sukadi baru saja selesai menempuh pendidikan S1-nya dari jurusan Administrasi dan Bisnis yang ia tempuh selama 4 tahun. Kini ia bergelar S.A.B.
"Awalnya karena ada dorongan dari keluarga, dan juga biar jadi motivasi anak-anak semangat sekolah semua," ujar Sukadi, kepada TribunSolo.com.
Sukadi sendiri memiliki tiga istri dan 18 anak, serta tinggal di rumah masing-masing di Desa Karangasem, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Rumah masing-masing istri Sukadi saling berdampingan, hanya berjarak 2 hingga 3 Km.
"Dari istri pertama ada lima anak, istri kedua enam anak, dan istri ketiga ada tujuh anak. Ada juga cicit dua," ungkapnya.
Anak-anak Sukadi paling kecil berusia 4 tahun dan paling besar usia 31 tahun.
Salah satu anaknya menempuh pendidikan hingga S3.
Hal tersebut turut menjadi motivasi dirinya mengenyam pendidikan kembali.
"Anak pertama saya S3 di Malaysia, menantu S3 di Jepang, anak kedua ada di UGM. Makanya saya termotivasi, dan memotivasi anak-anak yang lain supaya adik-adiknya semangat juga bersekolah supaya jadi anak sukses dunia akhirat dan jadi anak yang alim dan faqih," jelasnya.
Baca juga: Di Klaten Ada Soto Legendaris, Warung Mbah Gito Biroen Hanya Buka saat Pasaran Legi
Baca juga: Pembangunan Tol Solo-Jogja Seksi 1.1 Sudah 95,82 Persen, Ruas Kartasura-Klaten Rampung Akhir Tahun
Anak Sukadi yang berkuliah S3 juga bekerja di Malaysia.
Sedangkan anaknya yang berkuliah di UGM bekerja sebagai auditor bank.
Sementara anak lainnya ada yang masih menempuh pendidikan sekolah di Klaten, Kediri, Jogja, maupun Solo.
Sukadi sendiri memiliki usaha pengecoran logam sejak tahun 1986, usaha tersebut dikelola bersama keluarga.
"Kalau kerja ya kumpul, kalau pulang di rumah masing-masing," paparnya.
Meski anaknya banyak, Sukadi mengaku hafal semua nama-nama sang anak.
"Harus hapal, kasih sayangnya harus tinggi," tegasnya.
Ia sendiri awalnya menikah dengan istri pertama yang bernama Tumiyem pada tahun 1987.
Istri kedua yang bernama Agusriyanti dinikahi pada tahun 2001. Sedangkan istri ketiga Ida Susilowati dinikahi pada tahun 2003.
Sukadi sendiri mengikuti wisuda bersama 49 mahasiswa lain angkatan ke-12 STIA Madani, beberapa tamu undangan tamu undangan tempak hadir.
Diantaranya Ketua DPRD Kabupaten Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Titin Windiyarsih.
"Pada hari ini STIA Madani sudah mewisuda 49 sarjana dengan gelar Sarjana Administrasi Publik bagi program studi Administrasi Negara dan Sarjana Administrasi Bisnis bagi program studi Administrasi Niaga," ujar Ketua STIA Madani Klaten dalam sambutannya.
"Diharapkan dengan gelar baru ini akan menjadikan lulusan STIA Madani lebih kompetitif dalam dunia kerja maupun dunia usaha,” tambahnya.
STIA Madani sendiri sudah berjalan memasuki usia 20 tahun, hingga saat ini tempat pendidikan tersebut telah mencetak 516 alumi. Yang sudah tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta, dan mandiri sebagai wirausahawan.
(*)
Klaten Segera Punya SLB Negeri, Disdikbud Jateng Sudah Ajukan Permohonan ke Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo Resmi Jabat Kapolres Klaten, Gantikan AKBP Warsono |
![]() |
---|
Diterjang Hujan Angin, Tenda Acara dan Papan Baliho di Cawas Klaten Ambruk |
![]() |
---|
Kisah Bocah di Klaten Buang HP ke Sumur, Marah Gegara HP Mati, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Susah Payah Damkar Klaten 1 Jam Ambil HP yang Dilempar Anak ke Sumur, saat Diangkat Kondisinya Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.