Berita Sragen
Ada 1.143 Anak Tidak Sekolah di Sragen, Terbanyak di Kecamatan Sumberlawang dan Masaran
Anak tidak sekolah paling banyak terdata berasal dari Kecamatan Sumberlawang, yakni sebanyak 124 anak tidak sekolah. Dilanjut Masaran dengan 118 ATS
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Di Kabupaten Sragen, ada ribuan Anak Tidak Sekolah (ATS).
Anak tidak sekolah yakni anak usia sekolah yang belum atau tidak mengenyam dan menuntaskan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Rentang usia anak tidak sekolah yakni 7 sampai dengan 18 tahun.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen, Sukisno mengatakan tercatat ada 1.143 anak tidak sekolah berdasarkan pendataan tahun 2022 lalu.
"Untuk anak tidak sekolah di Kabupaten Sragen berdasarkan pendataan mandiri tahun 2022 total ada 1.143 anak, rentang anak tidak sekolah antara 7 sampai 18 tahun," kata Sukisno, kepada TribunSolo.com.
Lanjutnya, anak tidak sekolah ini tersebar di 20 kecamatan, termasuk terdapat di Sragen Kota.
Anak tidak sekolah paling banyak terdata berasal dari Kecamatan Sumberlawang, yakni sebanyak 124 anak tidak sekolah.
Kemudian, terbanyak kedua tersebar di Kecamatan Masaran (118 ATS) dan Kecamatan Mondokan (109 ATS).
Baca juga: Baliho-Poster Bacaleg Bertebaran di Sragen, Padahal Belum Masa Kampanye, Kenapa Belum Ditertibkan?
Baca juga: Kronologi Kebakaran Coffee Shop di Sragen, Api Muncul saat Karyawan Hendak Pulang
ATS di Kecamatan Jenar ada 95 anak, Kecamatan Miri ada 87 anak, dan Kecamatan Tanon ada 80 anak.
Lalu, tercatat ada 68 ATS di Kecamatan Plupuh, 65 ATS di Kecamatan Kalijambe, 58 ATS di Kecamatan Sukodono, dan 53 ATS di Kecamatan Sambungmacan.
Tercatat ada 41 ATS di Kecamatan Kedawung, 40 ATS di Kecamatan Karangmalang, dan 38 ATS di Kecamatan Tangen.
Di Kecamatan Sambirejo, Kecamatan Sidoharjo, dan Kecamatan Gesi masing-masing ditemukan 33 anak tidak sekolah.
Meski di kawasan perkotaan, di Kecamatan Gemolong juga terdapat Anak Tidak Sekolah sebanyak 22 anak.
Kemudian, 3 Kecamatan terendah terdapat ATS yakni Ngrampal (20 ATS), Gondang (17 ATS) dan Sragen (9 ATS).
Sukisno melanjutkan untuk menekan angka Anak Tidak Sekolah, pihaknya melakukan upaya jemput bola agar anak-anak melanjutkan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
Di Kabupaten Sragen sendiri terdapat total 21 PKBM.
"Upaya dari Disdikbud melalui PKBM jemput bola ke nama-nama (ATS) tersebut," pungkasnya.
(*)
Modus Wanita Lulusan SMA Asal Sragen Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Tipu Korban hingga Rp 538 Juta |
![]() |
---|
Seorang Warga Sragen Nekat Jadi Dokter Gadungan di Bantul: Pasien Divonis HIV, Raup Setengah Miliar |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Motor vs Truk Terjadi di Ngarum Sragen, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Dapur Rumah Warga Sragen Terbakar, Api Tak Merembet Berkat Teriakan Minta Tolong Tetangga |
![]() |
---|
Ditinggal Pergi Belanja, Dapur Rumah Warga Desa Mojorejo Sragen Ludes Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.