Klaten Bersinar
Mulai Pindahan, Pedagang Sambut Rezeki di Pasar Gedhe Klaten yang Bersolek jadi Pasar Modern
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Satu per satu pedagang mulai mempersiapkan kepindahannya dari Pasar Darurat menuju Pasar Gedhe Klaten.
Sebagai pedagang snack yang telah berjualan selama 40 tahun di pasar tersebut, Kati (67), mengaku senang dengan bangunan Pasar Gedhe Klaten yang baru.
"Kalau dari sisi kenyamanan ini lebih nyaman dibandingkan yang dahulu," tegas Kati.
Baca juga: Boyongan Pedagang ke Pasar Gedhe Klaten : Ada Yang Mulai Pindah per 10 Agustus 2023
"Tapi yang kita inginkan (pedagang) tempatnya nyaman dan rejekinya juga bagus (lancar)," tambahnya.
Dengan sejumlah fasilitas pendukung yang ada, ia optimis dapat jadi magnet masyarakat mampir sebagai penglaris.
"Insyaallah optimis ramai, mintanya begitu sebagai pedagang," jawabnya.

Sebagai salah satu pedagang Pasar Gedhe Klaten, kini ia tengah disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan los pasar di lantai 1, zona a yang berukuran 1,5 x 2 meter persegi.
Terlihat rangka baja atau lapak yang akan digunakannya sebagai etalase untuk memajang produk dagangan telah selesai dikerjakan.
Namun melihat di bagian dalam, belum nampak terpasang meja dan kursi sebagai perabot pelengkap lapaknya.
"Kalau ini kios yang saya gunakan, sesuai dengan nomor lapak yang diberikan (oleh DKUKMP)."
"Selain itu, kalau snack memang (klusternya) di sini, lantai 1 masuk sebelah kanan, karena lapan bagian depan itu dipakai untuk jualan bumbu," terangnya.
Saat ditanya soal biaya menempati lapak yang akan dia gunakan, ia mengaku tak dipungut biaya sama sekali.
"Masuk kesini gratis (pedagang lama), cuma ini bikin (etalase/lapak jualan) itu bareng dengan pedagang yang lain biar kualitasnya sama," ungkapnya.
Sementara itu, pedagang baju yang ditemui TribunSolo.com dilantai 2, Sarwini mengatakan hal yang serupa dengan Kati.
Dirinya yang sudah berjualan puluhan tahun atau sekitar tahun 80n hingga kini telah menjadi seorang nenek, mengaku kagum dengan bangunan pasar yang baru.
"Bangunannya lebih modern, tertata rapi."
"Insyaallah pasarnya ramai, Karena disini kan lokasinya di jantung kota disamping itu daya beli masyarakat juga berbeda," jawabnya.
Ia berharap, lokasi yang baru dapat menjadi ladang rejeki bagi dirinya dan keluarga.
"Semoga laris, lancar, bisa jadi tempat cari rejeki yang barokah," ungkapnya.
Dirinya tak menampik jika kios yang dimilikinya saat ini menjadi lebih kecil, yang semula berukuran 4x4 menjadi 3x4.
"Tapi kalau untuk jualan (pakaian), Alhamdulillah sudah cukup," pungkasnya.

Menyinggung soal harga sewa kios, dirinya mengaku tak mempermasalahkan harga tersebut.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Sebut Penataan Pedagang Pasar Gedhe Klaten Hampir Rampung
Ia mengaku biaya sewa kiosnya 5 ribu per meter persegi, dengan ukurannya 3x4, dalam sebulan sebulan cukup bayar uang sewa 60 ribu.
Selain itu, ia juga cukup puas dengan penempatan pedagang lama.
"Untuk penempatan kios ikut yang dulu, memang ada pergeseran karena bangunan berbeda, tapi geser sedikit tapi enggak apa-apa."
"Ini juga bukan hasil undian, tapi disesuaikan dengan kondisi pasar yang dulu," pungkasnya. (*/adv)