Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Sedih, 25 Anak di Sragen Kapok Sekolah karena Jadi Korban Bully

Berdasarkan catatan Disdikbud Kabupaten Sragen, pada tahun 2022, ada 1.143 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sragen.

Tribun Pekanbaru
Ilustrasi anak tak mau sekolah karena menjadi korban bully 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tahun 2022, ada 1.143 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Sragen.

25 anak diantaranya kapok untuk sekolah karena menjadi korban bullying atau perundungan.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen, Sukisno mengatakan ada berbagai macam alasan, mengapa mereka memilih tidak mengenyam pendidikan maupun menuntaskan pendidikan.

Faktor penyebab anak tidak sekolah terbanyak karena motivasi kurang.

"Jadi total ada 1.143 anak tidak sekolah di Sragen berdasarkan catatan tahun 2022 lalu, dimana 412 anak (36 persen diantaranya) karena motivasi kurang," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/7/2023).

Baca juga: Ada 1.143 Anak Tidak Sekolah di Sragen, Terbanyak di Kecamatan Sumberlawang dan Masaran

Alasan kedua anak tidak sekolah di Sragen karena faktor ekonomi, yang mana tidak memiliki biaya.

Anak tidak sekolah yang disebabkan karena faktor ekonomi ada 248 anak.

Selain itu, ada 174 anak yang memilih tidak menuntaskan pendidikan karena bekerja dan ingin bekerja.

Alasan lainnya yakni karena broken home, menikah hingga korban bullying atau korban perundungan.

"Faktor penyebab anak tidak sekolah lainnya yakni 153 anak disabilitas, 25 anak broken home atau yatim atau piatu, dan 25 anak merupakan korban bullying," jelasnya.

"Sedangkan 23 anak tidak sekolah karena melahirkan atau menikah, 14 anak karena berkemampuan rendah, dan 69 anak sisanya karena faktor lainnya," sambungnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved