Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Keluarga Korban Tabrak Lari Siswa SMP di Klaten Cari Pelaku, Sebut Hanya Ingin Ajak Bersaudara

Keluarga korban tabrak lari di Klaten meminta pelaku datang ke rumahnya. Bukan untuk bertanggung jawab, namun meminta maaf dan edukasi berkedara.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa/Infocegatanklaten
Tangkapan layar kasus tabrak lari di Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Keluarga korban tabrak lari di Klaten meminta pelaku untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik. 

Seperti diketahui, siswi SMP di Klaten menjadi korban tabrak lari di depan GKJ Klasis Klaten

Kejadian itu saat korban hendak menyeberang jalan. 

Korban diduga ditabrak oleh pelajar yang berboncengan. 

Identitas korban yakni Mikael, kelas 1 SMP Kristen Klaten.

Dia ditabrak lari pada Jumat 4 Agustus lalu, sekira pukul 11.30 WIB.

Korban ditabrak oleh dua remaja yang mengenakan baju pramuka saat menyebrang jalan.

Bukannya menolong, kedua remaja yang mengendarai sepeda motor Honda Genio itu malah kabur begitu saja.

Padahal, korban yang diketahui bernama Mikael itu sampai masuk rumah sakit akibat luka benturan di kepala.

Baca juga: IDENTITAS Korban Dugaan Tabrak Lari di Gapura Gladag Solo : Warga Kalijambe Sragen, 20 Tahun 

Kemudian, dari hasil Ct scan terlihat di sekitar otak mengalami memar yang berujung pada gangguang emosinya.

Budi, ayah korban menyebut akibat peristiwa itu, putranya harus mendapatkan perawatan medis 4 hari di RS Tegalyoso akibat memar di sekitar otak.

Meski membuat putranya tak bisa sekolah beberapa hari, namun dia sudah lega.

Putranya sudah mendapat perawatan medis dan soal biaya perawatan sudah teratasi.

Hanya saja, hingga saat ini belum ada yang datang ke rumahnya untuk meminta maaf atas insiden itu.

Untuk itu, atas saran pegiat media sosial, peristiwa ini kemudian diupload ke media sosial.

Selain itu pihaknya juga telah melaporkan  ke Satlantas Polres Boyolali.

"Niat kami share itu cuma biar mungkin dari pihak penabrak itu cukup datang minta maaf saja, kita butuhnya cuma seperti itu. kita tidak minta apa-apa," tambahnya.

Selain itu, dia juga ingin mengedukasi remaja yang belum cakap dalam berkendara itu untuk tak mengendarai sepeda motor, apalagi belum punya SIM.

Sehingga kasus yang menimpa putranya itu tak terjadi pada orang lain, akibat kurang hati-hatinya dalam berkendara.

"Datang ke sini, ngobrol-ngobrol ndak apa-apa. yang awalnya kita tidak kenal, jadi sedulur jadi saudara, cuma itu saja," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved