Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Ditolak Elite Demokrat, Yenny Wahid Tepis Sodorkan Diri Jadi Bacawapres Anies : Saya Mendukung AHY

Nama putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid masuk dalam pusaran nama kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies.

Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tribunnews
KOLASE FOTO : Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) , Yenny Wahid (kanan) 

TRIBUNSOLO.COM - Nama putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid masuk dalam pusaran nama kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan di Pemilu 2024

Namun demikian, sejumlah pihak menilai Yenny masih belum pas untuk menjadi tandem Anies. 

Wakil Sekjen Demokrat, Jansen Sitindaon menjadi salah seorang yang menilai demikian melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya. 

Baca juga: Disebut Tak Cocok Wapres Anies, Yenny Wahid Sentil Demokrat: Kalau Bosmu Butuh Dukungan Saya Emoh

Berikut isi cuitan Twitter Jansen perihal sosok Yenny yang masuk dalam daftar kandidat bacawapres Anies : 

Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yg lain.

Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yg selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu.

Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini.

Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi”.

Jadi ini sebenarnya utk kebaikan bersama. Biarlah teman2 yg selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yg diluar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yg menentukan di pemilu siapa yg menang dan mendapat dukungan terbanyak.

——

Dapat saya pahami, karena yg jadi perhatian saat ini adalah soal pengisian posisi Cawapres — karena tinggal ini yg kosong dan koalisi perubahan ini juga sudah cukup syarat berlayar 20 porsen — tentulah banyak peminat dari luar sana yg merasa dirinya pantas dan ingin mengisi posisi itu.

Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres.

Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yg adalah pemegang 9,3 persen (porsen) dalam koalisi perubahan ini. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yg tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini.

Selamat menuju pemilu utk kita semua.

Cuitan tersebut pun mendapat respons menohok dari Yenny melalui cuitannya di Twitter.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved