Info Karanganyar
Malam HUT ke-78 RI di Karanganyar, Pemkab Gelar Nobar Film Bertema Perjuangan Joko Songo
Pemerintah Kabupaten Karanganyar menggelar nonton film bertemakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yaitu Joko Songo.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Malam HUT ke-78 Kemerdekaan RI diisi masyarakat dengan perayaan malam tirakatan seperti pentas seni, tasyakuran hingga nonton bareng.
Di Kabupaten Karanganyar, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menggelar nonton film bertemakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yaitu Joko Songo.
Asisten Sekda Karanganyar Titis Sri Jawato, mengatakan digelar nonbar film untuk Paskibraka Kabupaten Karanganyar ini berdasarkan inisiatif Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Baca juga: Peringatan HUT ke-78 RI ala Pecinta Alam di Karanganyar : Upacara di Puncak Lawu, Ada Doorprize-nya
"Ini merupakan inisiasi dari pak Bupati, film ini merupakan produksi Bakar Production dan bertema perjuangan kemerdekaan RI yang berjudul Joko Songo," kata Titis, kepada TribunSolo.com, Rabu (16/8/2023).
Titis mengatakan film yang akan dilaunching pukul pukul 21.00 WIB ini diputar sebagai inspirasi edukasi dan semangat perjuangan mereka.
Dia mengatakan film tersebut menceritakan tentang perjuangan pelajar Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajah.
Dia mengatakan, nonbar film tersebut juga digelar di Gedung Teater Bhinneka Tunggal Ika Kabupaten Karanganyar dan DPRD Karanganyar.
"Film ini menceritakan kisah para tentara pelajar dari Karanganyar yang gugur saat perjuangan kemerdekaan," ucap Titis.
"Setiap momen yang baik diberikan petunjuk yang tepat sehingga momen tidak berlalu begitu saja dan diisi edukasi namun edukasi itu diberikan sesuai momentum maka akan diingat," pungkas dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sejarah adannya peristiwa Joko Songo berawal dari gugurnya 9 tentara pelajar dalam membela tanah air tidak lepas dari nama GKR Bambang Hadijokowaluyo yang dikenal oleh lingkungannya dengan sebutan mas Yadi.
Mas Yadi termasuk dalam 9 tentara pelajar korban yang tewas, 3 diantaranya adalah kerabat keraton Solo dan Jogja.
Saat peristiwa itu Mas Yadi berusia sekitar 20 tahunan.
Sedangkan peristiwa itu terjadi pada masa transisi perebutan kembali Indonesia dari pemerintah Jepang oleh pihak sekutu yang diboncengi Belanda.
Saat kejadian Mas Yadi bersama 15 orang tentara pelajar lainnya hendak pulang ke kamp perjuangan Indonesia.
Keren! Bank Daerah Karanganyar Raih Empat Penghargaan Nasional di TOP BUMD Awards 2025 |
![]() |
---|
PJ Bupati Karanganyar Timotius Suryadi Hadiri Milad ke-8 The Lawu Group : Resmikan Graha Sunan Lawu |
![]() |
---|
Sinergi Sejuta UMKM, Pemkab Karanganyar Dorong Produk Lokal Tembus Pasar Ekspor! |
![]() |
---|
PJ Bupati Karanganyar Timotius Suryadi Buka Ekspo Kampus 2025 oleh Formaka di Pendopo RM Said |
![]() |
---|
PJ Bupati Timotius Suryadi Hadiri Peresmian Gedung Tantya Sudhirajati Polres Karanganyar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.