Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Mengenal Tradisi Jumat Legen di Dusun Sukorejo Sragen, Warga Patungan Beli Sapi untuk Disembelih

Warga Sukorejo hingga saat ini masih melestarikan tradisi jumat legen. Warga bahkan rela untuk patungan membeli sapi untuk disembelih.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Warga Dusun Sukorejo, Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen ziarah ke makam Ki Demang Prawirosono ditengah prosesi tradisi Jumat Legen, Jumat (18/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ada banyak tradisi yang masih dipertahankan di Sragen

Salah satunya di Dusun Sukorejo, di Kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Mereka menggelar tradisi bersih desa Jumat Legen, Jumat (18/8/2023) siang.

Gunungan berukuran besar beserta 100-an nasi ambengan dikirab menuju makam Ki Demang Prawirosono.

Ternyata, tradisi bersih desa Jumat Legen tersebut sudah ada sejak lama dan dilestarikan secara turun temurun dan dilaksanakan setelah panen.

Ketua RW 9 Sukorejo, Bambang Triyono mengatakan tradisi tersebut merupakan warisan budaya dari Ki Demang Prawirosono yang makamnya ada di Dusun Sukorejo.

Ia menerangkan sosok Ki Demang Prawirosono ini sangat dihormati oleh warga.

Menurut Bambang, Ki Demang Prawirosono merupakan generasi ketiga dari mertua Pangeran Mangkubumi, yang mana Pangeran Mangkubumi kelak bergelar Sri Sultan Hamengkubuwono I.

"Tradisi ini sudah ada sejak zama Eyang Prawirosono, Eyang Prawirosono merupakan keturunan dari Eyang Derpoyudo, Eyang Derpoyudo itu adalah mertua dari Eyang Mangkubumi, Raja Jogja pertama," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (18/8/2023).

"Keturunan yang ketiga dari Eyang Derpoyudo dari kerajaan Janti Karanganyar," sambungnya.

Semasa hidup Ki Demang Prawirosono, Dusun Sukorejo ini diberi kenikmatan berupa panen raya yang sangat melimpah.

Baca juga: Pasar Tambak, Tradisi Bulan Suro di Sragen : Setahun Sekali, Jual Perabotan Bambu dan Kayu

Warga Dusun Sukorejo pun hidup makmur.

Atas rasa syukur yang telah diterima, maka warga Dusun Sukorejo pada waktu itu menggelar syukuran.

"Tradisi ini diawali dengan Ki Demang Prawirosono yang ada di Sukorejo ini, saat itu di Sukorejo mengalami panen raya yang luar biasa, sehingga mengadakan syukuran," terangnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved