Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Maut di Sukoharjo

Terlibat Kecelakaan Maut Tewaskan 3 Orang di Mulur, Sopir Daihatsu Gran Max Tak Punya SIM A

Polisi mengungkap sopir Daihatsu Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo ternyata tidak memiliki SIM A. 

TribunSolo.com / Istimewa
KOLASE FOTO : Potret semasa hidup Rafi Nuur Aziz, korban tewas dalam kecelakaan maut di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo (kiri), Kondisi kendaraan yang terlibat dalam kecalakaan tersebut. (kanan). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma 'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sopir Daihatsu Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo ternyata tidak memiliki SIM A. 

Hal ini membuat polisi melakukan pemeriksaan pada pelaku. 

Sopir juga masih ditahan di Polres Sukoharjo

Kecelakaan tersebut terjadi pada Senin (21/8/2023) malam. 

Akibatnya tiga orang tewas, korban adalah Rafi Nuur Aziz, Fahri Aditya, dan Satria Pradana.

Pengemudi Gran Max tersebut bernama Shopyan Virdaus Alamsyah (21) warga Kelurahan Dukuh, Sukoharjo

Dia diduga tidak memperhatikan jalan saat melintas di lokasi kejadian. 

Akibatnya, 4 orang yang sedang mengendari sepeda motor tertabrak.

Baca juga: SOSOK 3 Korban Kecelakaan Gran Max vs 2 Sepeda Motor di Sukoharjo : Siswa SMP, Aktif Organisasi

Kasatlantas Polres Sukoharjo AKP Betty Nugroho mengatakan, pelaku tidak memiliki SIM A. 

"SIM A-nya kami belum menemukan, jadi sangat jelas pelanggarannya," ujarnya. 

Dia mengatakan, kondisi sopir Gran Max hanya luka ringan. 

"Saat ini. Pelaku langsung ditahan di polres Sukoharjo. Kalau kondisinya baik -baik saja," terangnya.

Tangis Rekan Korban

Kecelakaan di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo meninggalkan duka. 

Tiga orang meninggal dunia akibat peristiwa ini. 

Korban adalah Rafi Nuur Aziz, Fahri Aditya, dan Satria Pradana.

Ketiga korban itu merupakan warga Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Masing-masing untuk Rafi dan Fahri warga Tebuireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Sementara itu, Satria Pradana warga Ngadirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Selain itu, mereka merupakan siswa kelas 9 SMP di SMPN 1 Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

Pantauan TribunSolo.com, di rumah duka korban Rafi Nuur Aziz, rekan-rekan korban tak bisa menyembunyikan kesedihan mereka.  

Pukul 10.30 WIB, rombongan pelayat masih berdatangan ke rumah duka di Dukuh Tebu Ireng, Desa Genengan, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Truk vs Honda Blade di Sragen : Pasutri asal Ngawi Ditabrak saat Menyeberang

Terlihat mereka datang ke rumah duka dan mengungkapkan rasa duka cita kepada keluarga korban.

Nampak mulai dari teman satu angkatan di SMPN 1 Jumantono hingga adik-adik kelasnya berdatangan ke rumah duka.

Semua rekan-rekan satu angkatan yang mengungkapkan rasa dukanya kehilangan korban.

Bahkan ada yang sedih hingga menangis karena masih tak percaya sosok temannya sudah tidak ada.

Isak tangis juga terjadi pada keluarga dan tetangga korban.

Habit, salah satu rekan satu angkatan SMPN 1 Jumantono mengaku sangat kehilangan setelah mendapatkan kabar tiga temannya menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

Menurutnya ketiga temannya itu sama-sama memiliki sifat yang baik dan humble.

"Mereka aktif di organisasi sekolah, dan humble dengan semua teman-temannya," ucap dia.

"Saya termasuk sangat dekat dengan almarhum, kami sering main bareng, terkadang kalau mau jalan-jalan keluar itu ngajak saya keluar, kami sangat kehilangan sekali," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved