Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Pemkot Solo Wacanakan Kerja ASN Seperti Karyawan Startup, Boleh Rapat Sambil Ngopi di Kafe

Pemkot Solo bakal mengadopsi pola kerja seperti ASN di Provinsi Jawa Barat. Itu bekerja lebih fleksibel seperti karyawan Startup.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo Dwi Ariyatno. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal mengadopsi pola kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Wacana ini dijelaskan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo Dwi Ariyatno

Dia menjelaskan pihaknya ingin mengadopsi pola kerja yang kini telah diterapkan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Salah satunya dengan fleksibilitas bisa bekerja dari mana saja sesuai dengan kebutuhan permasalahan yang diselesaikan dan tim yang dihimpun.

Misalnya, melakukan pertemuan di coffee shop dengan pemangku kepentingan di instansi lain. 

"Kita sekarang pada perubahan struktur mereka sudah cara kerja, tata ruang, waktu kerja, produktivitas, seragam. Senin tidak usah kerja di kantor lah. Di tempatnya Cold 'n Brew. Masak pakai PDH," ungkapnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Solo, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Bursa Calon Sekda Solo, 9 dari 14 Pelamar dari Pemkot Solo, Ada Kadisnaker Sampai Kasatpol PP

Pencapaian kinerja diukur dari seberapa produktif ia dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Dengan demikian presensi di kantor bisa dikesampingkan.

"Konsepnya memang produktivitas murni. Iya (tidak harus ngantor). Dynamic working arrangement. Bekerjanya tim," terangnya.

Namun, ia sendiri masih belum memiliki gambaran jelas bagaimana implementasinya.

"Masih awang-awang. Saya baru mencoba di BKPSDM," ungkapnya.

Pihak ya baru akan memulai dengan menata tata ruang kerja menjadi lebih fleksibel.

Tidak disekat-sekat per bidang, melainkan dibuat lebih cair antara satu bidang dengan bidang lain.

"Tidak hanya struktur organisasi. Tapi tata ruang, waktu. Saya baru membuat tata ruang. Tidak terkotak-kotak dalam satu struktur. Ruangan dibuka hanya dikasih meja-meja panjang. Berbasis produktivitas dan kinerja," tuturnya.

Menurutnya, selama ini Pemerintah Kota Solo sudah berada di jalur yang benar dalam penerapan pola kerja semacam ini.

Hanya saja perlu dipercepat dengan memanfaatkan teknologi.

"Ada beberapa yang kita adopsi. Sebenarnya manajemen talenta sudah jalan. Cuma mereka akselerasinya lebih cepat karena teknologinya jauh lebih cepat," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved